Polemik Rumah Jabatan Pimpinan DPRD TTS Terbengkalai, Ketua FPDT Dony Tanoen Semprot Sekwan: Asal Bicara Tanpa Cek
Diterbitkan Rabu, 5 Februari, 2025 by NKRIPOST
NKRI POST TTS – Forum Pemerhati Demokrasi Timor (FPDT) mendesak Pimpinan DPRD dan Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk mengeluarkan klarifikasi resmi terkait polemik rumah jabatan pimpinan DPRD TTS.
Ketua FPDT, Dony Tanoen, dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Rabu, 5 Februari 2025, menilai bahwa kesalahan terkait kondisi rumah jabatan pimpinan DPRD TTS terletak pada Sekwan.
“Sekwan bicara tanpa mengecek kondisi rumah jabatan. Padahal, Sekwan yang harus bertanggung jawab untuk persiapan dan kesiapan sarana dan prasarana rumah pimpinan DPRD sebagai penyelola kerumah tanggaan pimpinan DPRD,” Ujar Dony Tanoen, Rabu (5/2).
Dony Tanoen menyebutkan bahwa tiga rumah jabatan pimpinan DPRD TTS ternyata dalam kondisi yang tidak terawat dengan baik.
“Selama ini, tiga rumah pimpinan itu memang tidak terurus sampai bak kamar mandi rusak, kursi tidak ada, kain gorden dan lainnya tidak ada. Sehingga pimpinan yang baru tidak bisa menempati tiga rumah pimpinan dengan baik. Ini kegagalan Sekwan,” tegasnya.
Dony Tanoen menekankan bahwa polemik ini harus segera diclearkan agar tidak berkepanjangan. Ia mendesak Pimpinan DPRD dan Sekwan untuk mengeluarkan klarifikasi resmi dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya.
“Jangan pak Sekwan bicara lain, kenyataan lain. Pak Sekwan ini juga mesti menjadi perhatian agar tidak ada framing negatif buat pimpinan DPRD yang baru,” Pungkasnya.
Dony Tanoen juga menyarankan agar Pimpinan DPRD TTS harus respon terhadap polemik ini dan mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait dengan urusan rumah pimpinan DPRD.
“Pimpinan DPRD harus ada perhatian polemik ini agar clear. Semua pihak yang terkait dengan urusan rumah pimpinan DPRD di undang duduk bersama agar clear sehingga publik tahu,” ungkapnya.
Dony Tanoen menyayangkan bahwa setiap 5 tahun ratusan juta rupiah harus dihabiskan hanya untuk mempersiapakan fasilitas 3 rumah pimpinan DPRD, sementara banyak persoalan di desa yang membutuhkan perhatian, seperti jalan putus, longsor, dan banjir.
“Mestinya kalau anggaran itu tidak habis bisa di pakai oleh pemerintah daerah (Pemda) dan DPRD untuk bantu atasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum,” tegasnya.
Dony Tanoen mengucapkan terima kasih kepada media massa yang terus mengawal permasalahan ini sehingga publik dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya.
BACA JUGA:
Mordekai Liu Apresiasi Gebrakan Penjabat Bupati TTS Tangani Banjir di Wilayah Selatan
Presiden Prabowo Subianto: Kalau Kita Mau Jadi Negara Maju, Pangan Harus Aman Dulu
Reklame RS Hermina Roboh, Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang
Rumah Jabatan DPRD TTS Terkesan Seram, Tampak Sunyi Di Selimuti Suasana Sepi
Diberitakan sebelumnya, anggaran operasional untuk Rumah Jabatan Pimpinan DPRD TTS periode 2024-2029 sebesar 27 juta rupiah per pimpinan, sehingga totalnya mencapai 81 juta rupiah setiap bulannya untuk 3 orang pimpinan.
Kendati demikian, sampai dengan saat ini kondisi Rumah Jabatan Pimpinan DPRD TTS masih sepi dan tak terawat, bahkan terkesan menyeramkan tanpa penghuni.
Hal ini menjadi temuan media saat beberapa kali mendatangi Rumah Jabatan pimpinan DPRD untuk melakukan konfirmasi pemberitaan
Kondisi Rumah Jabatan Pimpinan DPRD masih terbengkalai tanpa pengamanan dan tidak terlihat satu orangpun yang beraktivitas di RJ 3 dan RJ 5 Kabupaten TTS
Sementara di RJ 4 TTS terlihat ada yang menghuni, namun pintu gerbang RJ 4 selalu tertutup dan salah satu pegawai RJ 4 yang ditanya wartawan dari luar pintu gerbang mengaku bahwa wakil ketua DPRD sedang beristirahat
“Baptua masih istirahat kaka karena tadi malam pulang jam 1 malam. Nanti baru kaka datang lagi atau dikantor sa”, Ujar pegawai RJ 4 yang tidak diketahui namanya.
Terpisah, Sekretaris Dewan, Adi Boimau yang dikonfirmasi wartawan secara berturut-turut pada Senin, 03/02/2025 dan Selasa, 04/02/2025, mengaku tidak mengetahui kondisi terkini Rumah Jabatan Pimpinan DPRD TTS
“Mestinya setelah dilantik pimpinan DPRD sudah masuk tapi karena kekurangan-kekurangan yang masih ada sehingga kami masih lakukan pembenahan sekitar 1 bulan baru mereka masuk tapi kalau kondisi sekarang saya sendiri tidak tahu”, Ujar Sekwan.***(tim)