Reses Anggota DPR RI Esthon Foenay: Sosialisasi 4 Pilar Untuk Masyarakat Kota Kupang NTT
Diterbitkan Jumat, 20 Desember, 2024 by NKRIPOST
NKRI POST, KUPANG – Dalam upaya penguatan nilai-nilai dan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, Anggota DPR-RI Ir. Esthon L. Foenay, M.Si yang saat ini sedang menjalankan Reses Masa Sidang I Tahun 2024/2025 melaksanakan kegiatan sosialisasi 4 Pilar di Daerah Pemilihan NTT II yang meliputi Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu dan Pulau Sumba.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin 25 November 2024, bertempat di Kantor DPC Gerindra Kota Kupang bersama konstituen dan jajaran pengurus DPC Gerindra Kota Kupang yang turut dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan juga para Ketua PAC dan pengurus ranting DPC Gerindra Kota Kupang.
Kegiatan ini merupakan rutinitas seluruh Anggota DPR MPR RI Periode 2024-2029 sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ideologi dan prinsip hidup berbangsa dan bernegara. Esthon yang juga merupakan Mantan Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013 ini mengemukakan bahwa pilar kebangsaan yang menjadi konsensus nasional saat ini hendaknya diamalkan dalam kehidupan masyarakat untuk menciptakan kerukunan dan kedamaian di tengah perbedaan.
“Konsensus Nasional kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu prinsip dasar bernegara dengan menempatkan Pancasila sebagai ibu kandung Ideologi Bangsa, juga peraturan perundangan-undangan yang menjadi pedoman pelaksanaan bernegara. Kemudian perbedaan yang ada hendaknya menjadikan kita semua untuk terus bersatu dan tidak terpecah belah satu sama lain untuk terus berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini”, papar Esthon yang juga merupakan Ketua DPD Gerindra NTT ini.
Esthon juga menambahkan bahwa salah satu pilar penting bangsa ini yakni Pancasila yang merupakan ideologi negara, secara tidak langsung lahir dalam permenungan dan pergumulan Bung Karno di Kabupaten Ende yang merupakan salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Kita patut berbangga, karena Pancasila kita memiliki keterikatan sejarah dalam proses lahirnya ideologi ini dimana ketika Bung Karno dibuang ke Ende tahun 1934. Selama 5 tahun Bung Karno berbaur bersama warga Kabupaten Ende Flores walaupun terus diawasi oleh pemerintah Belanda, Bung Karno menemukan bahwa perbedaan yang ada bukan justru membuat kita harus tercerai berai melainkan perbedaan itu semakin menguatkan kita dan pada akhirnya Bung Karno menyimpulkan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa ketika menyampaikan pidatonya dihadapan Sidang BPUPKI”, jelasnya.
BACA JUGA:
Optimis Ke Senayan, Esthon Foenay Kembalikan Formulir Pendaftaran Caleg Gerindra
Dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar ini, diharapkan masyarakat dapat mengamalkan nilai-nilai persatuan, kerukunan dan juga kecintaan kepada negara dengan terus merawat perbedaan dan toleransi antara sesama umat beragama sehingga tidak berpotensi menimbulkan kohesivitas.
“NTT harus memberi contoh kepada Indonesia bahwa kita semua boleh berbeda tetapi persatuan dan kerukunan terus dipupuk diatas tanah ini. Oleh karena itu NTT akan menjadi Nusa Toleransi Tinggi dan kita bersama-sama harus memberikan kontribusi dalam berbagai aspek pembangunan daerah ini dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045. Bae Sonde Bae, NTT Lebih Bae (Baik Tidak Baik, NTT Lebih Baik).” tutupnya.***(Tim)