Tambang Emas Ilegal Di Sungai Sungai Abu Solok Telan Puluhan Korban, Belasan Orang Telah Ditemukan Meninggal Dunia
Diterbitkan Sabtu, 28 September, 2024 by NKRIPOST
NKRPOST SOLOKĀ – Kantor SAR Padang mencatat korban meninggal dunia akibat tambang emas yang longsor di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) berjumlah 12 orang.
“Total korban adalah masih 25 orang dengan keterangan 12 orang meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik kepada wartawan, Sabtu (28/9).
Tambang Emas Ilegal Di Sungai Sungai Abu Solok Telan Puluhan Korban, Belasan Orang Telah Ditemukan Meninggal Dunia
Abdul mengatakan sebanyak 11 orang dinyatakan selamat dan telah berhasil dievakuasi. Para korban selamat itu kini masih mendapat perawatan medis.
Dilansir dari CNN. Indonesia, Sementara untuk dua korban lainnya saat ini masih dalam proses evakuasi oleh tim SAR gabungan.
“Dan dua orang saat ini dalam evakuasi dari lokasi longsor ke posko ataupun ke puskesmas terdekat,” ujarnya.
BACA JUGA:
Ilegal Mining Sungai Abu Memakan Korban Di Duga Tertimpa Alat Berat, Aparat Di Harapkan Usut Tuntas
Melirik Lebih Jauh Ke Nagari Sungai Abu, Mempunyai Potensi Alam Nan Indah Dengan Jalan Yang Rusak
Tambang Emas Ilegal Kembali Marak Di Pasaman Barat, Kapolres Sebut Ada Benturan Kepentingan
Menyikapi bencana tersebut, Polres Solok Bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok serta masyarakat mengevakuasi korban yang terkena dampak dari longsor di sebuah lokasi tambang emas yang diduga ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.
Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah korban yang masih belum ditemukan, dan tim SAR telah bergegas ke lokasi untuk pencarian dan evakuasi yang memakan waktu dan tenaga ekstra.
Bencana ini terjadi pada Saat aktivitas penambangan mengunakan alat berat, kepolisian telah dua kali melakukan penindakan yakni tahun 2023 dan 2024. Setelah tidak menggunakan alat berat, masyarakat setempat menggunakan linggis untuk aktivitias penambangan, ketika longsor menimpa wilayah tersebut akibat curah hujan yang tinggi .
Dari data sementara yang dihimpun saat ini Sabtu (28/09) pagi hari, Korban meninggal dunia 12 orang, luka – luka 10 orang.
Kapolres Solok AKBP Muari mengatakan bahwa kepolisian telah melakukan beberapa operasi penertiban di lokasi tambang ilegal tersebut.
Saat aktivitas penambangan mengunakan alat berat, kepolisian telah dua kali melakukan penindakan yakni tahun 2023 dan 2024. Setelah tidak menggunakan alat berat, masyarakat setempat menggunakan linggis untuk aktivitias penambangan.
Akibat longsor tersebut, Kantor SAR Padang mencatat korban meninggal dunia akibat tambang emas yang longsor di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat berjumlah 12 orang.
“Total korban adalah masih 25 orang dengan keterangan 12 orang meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik kepada wartawan, Sabtu (28/9).
Abdul mengatakan sebanyak 11 orang dinyatakan selamat dan telah berhasil dievakuasi. Para korban selamat itu kini masih mendapat perawatan medis.
Sementara untuk dua korban lainnya saat ini masih dalam proses evakuasi oleh tim SAR gabungan.
“Dan dua orang saat ini dalam evakuasi dari lokasi longsor ke posko ataupun ke puskesmas terdekat,” ujarnya.
Sebelumnya, belasan orang dilaporkan menjadi korban akibat musibah longsor yang terjadi di kawasan Sungai Abu, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (27/9).
“Dari informasi awal yang kami terima, memang benar ada tanah longsor dan ada yang tertimbun. Belasan orang tertimbun,” kata juru bicara BPBD Sumatera Barat, Ilham Wahab kepada Media .***