Viral Gaji Guru SMK Negeri 6 Ende 250 Ribu, Mahasiswa Malang Desak Pemprov NTT Segera Naikkan Gaji Guru Honorer
Diterbitkan Selasa, 6 Agustus, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST, MALANG – Mahasiswa yang menimbah ilmu di Kota Malang, Stanis Laus Asa Umbu Sogara menyoroti nasib guru honorer di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang gajinya sangat sedikit bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja tidak cukup.
Menanggapi video viral di media sosial (Medsos) yang di posting oleh salah satu guru SMK Negeri 6 terkait gaji mereka per bulan hanya Rp. 250.000, Ia sangat memprihatikan apa yang dirasakan oleh guru honorer di seluruh Provinsi NTT dengan nominal seperti itu tidak sesuai dengan kebutuhan hidup mereka.
“Kita seharusnya berterimakasih kepada guru tersebut yang berani speak up di media dan harus mendukung akan hal itu. Jikalau masalah gaji guru honorer dibiarkan begitu saja maka ini sangat berdampak pada kualitas pendidikan di NTT,” ucapnya kepada tim media Nkripost.co, Senin (5/8).
Dirinya menegaskan, persoalan gaji guru honorer harus menjadi perhatian serius oleh Pemprov NTT karena dalam mencerdaskan anak-anak bangsa bukan hanya guru PNS saja akan tetapi guru honorer juga sangat berperan penting.
“Saya mendesak Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim untuk segera naikkan gaji guru honorer di NTT yang sangat minim dan mendesak pemerintah untuk segera ambil langkah kongkrit terkait gaji guru honorer di NTT,” tegasnya.
Lebih lanjut jelas Stanis, sebelumnya salah satu guru honorer bersama rekan-rekannya sempat posting video durasi 1 menit 7 detik oleh pemilik akun tiktok @ibuguru.karryn11 di SMKN 6 Ende tepatnya di Wolobheto, Kebesani, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende Provinsi NTT.
BACA JUGA:
Bahas Tunggakan Gaji Guru Hingga Wacana PTM, Komisi IV DPRD Kota Bogor Rapat Dengan Disdik
Tunggak 486 Gaji Guru Honorer, Ketua DPRD Kota Bogor Panggil Disdik dan BKAD
Unggahan keluhan para pendidik itu menjadi perbincangan publik serta menjadi isu hangat di NTT bahkan seluruh kalangan masyarakat, menyayangkan kinerja baik dari Dinas Pendidikan Daerah hingga Pusat.
“Pemerintah Daerah maupun pusat segera memperhatikan masa depan dan kesejahteraan guru honorer di pedalaman NTT maupun di daerah pelosok lainnya “Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa,” tutup aktivis mudah itu. (Lau Kaza)