Didi Tasidi Hadiri Kegiatan Dzikir dan Pengajian Kliwonan Bersama Habib Luthfi di Pekalongan
Diterbitkan Minggu, 14 Juli, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST PEKALONGAN – Dr. Didi Tasidi SH MH, Ketua Umum (Ketum) HAPI yang digadang-gadang oleh sejumlah relawan Prabowo-Gibran untuk menjadi Jaksa Agung turut menghadiri Dzikir dan Pengajian Rutin Jum’at Kliwon bersama Maulana Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya Jum’at 12 Juli 2024 di Kanzus Shalawat Pekalongan memperingati 40 hari tahlilan Syarifah Mama Salma Binti Hasyim Bin Yahya, isteri dari Maulana Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya.
“Malam ini kita turut menghadiri kegiatan Dzikir dan Pengajian Rutin Jumat Kliwon ini yang sekaligus memperingati 40 hari tahlilan Ibunda Almarhumah Istri Habib Luthfi.” Ujar Didi Tasidi disela – sela kegiatan Dzikir dan Pengajian Rutin Jum’at Kliwon bersama Maulana Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya Jum’at 12 Juli 2024
Tampak suasana penuh haru, alunan dzikir dan lantunan doa mengisi setiap sudut ruang, menyatu dalam keikhlasan dan cinta kepada Allah SWT.
“Malam ini sangat luar biasa, tampak yang hadir tidak hanya dari Indoensia tapi juga hadir dari luar negeri.” Ucap Didi.
BACA JUGA :
Relawan Prabowo-Gibran Minta Prabowo Subianto Tunjuk Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung, Ini Alasannya!
Relawan Prabowo-Gibran Gemoy Indonesia Minta Prabowo Subianto Tunjuk Didi Tasidi Jadi Jaksa Agung
Didi Tasidi Apresiasi Dukungan Masyarakat Indonesia Untuk Menjadi Jaksa Agung: Terimakasih Banyak
Dalam tausyiahnya, Habib Luthfi menyampaikan bahwa dalam dunia tasyawuf memang terdapat tingkatan pemahaman orang awam, orang yang khusus dan sangat khusus.
Pemahaman tasyawuf tentang adab, bala’ (sering diterjemahkan sebagai malapetaka), qonaah (menerima keputusan Allah SWT secara ikhlas), seluruhnya tidak terletak pada yang tampak secara lahiriah tetapi memerlukan pemahaman batiniah.
Sebagai contoh, Rasulullah SAW memberikan teladan tentang adab saat menerima perintah Allah SWT ketika isra miraj untuk melaksanakan sholat 50 waktu. Beliau tidak serta merta menyatakan penolakan kepada Allah SWT dengan mengatasnamakan umatnya yang tidak akan sanggup. Justru beliau menjawab salam dari Allah SWT dengan menyertakan umatnya yang saleh hingga akhir zaman seraya menyatakan “Assalamualaina wa ala ibadilahis solihin (keselamatan semoga tercurah atasku dan hamba-hamba Allah yang saleh”.
Habib Luthfi menegaskan bahwa peristiwa turunnya perintah shalat 50 waktu yang kemudian berkurang secara gradual menjadi 5 waktu bukanlah peristiwa tawar menawar biasa sebagaimana pengertian transaksional yang terjadi saat ini. Peristiwa itu, dalam tasawuf, dimaknai sebagai kerinduan Rasulullah SAW agar dapat berkali-kali bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa ini menunjukkan derajat keistimewaan akhlaq Rasulullah SAW yang telah mencapai tingkat yang sangat terpuji (maqomam mahmudah).
Pada kegiatan tersebut, selain Didi Tasidi juga tampak hadir pada pengajian ini KH Ali Masadi Wakil Rais Aam JATMAN, Letjen TNI Mar (Purn) Suhartono (Inspektur Jenderal TNI 2023-2024), para tokoh agama serta ribuan jamaah dari berbagai daerah di tanah air.**
VIDEO : Kemeriahan Dzikir dan Pengajian Rutin Jumat Kliwon Bersama Habib Lutfi Dihadiri Didi Tasidi