Dampak Ghibah: Merusak Budaya Organisasi di Lingkungan Kerja! Karya Mahasiswa Kelas 17 Agama Islam, Universitas Andalas
Diterbitkan Selasa, 11 Juni, 2024 by NKRIPOST
Dampak Ghibah: Merusak Budaya Organisasi di Lingkungan Kerja!
Padang, 11 Juni 2024
Penulis:
- 1. Hilsa Febrina
- 2. Aisyah Desfira
- 3. Azib Fattah Mandala Putra
- 4. Suyenti Reza Amelia
- 5. Eko Sumantri
- 6. Putri Sri Alfiza
- 7. Waliya Dhini Putri
- 8. Femi Leony Syofira
- 9. Riyanda Syaputra Ramadhan
- 10. Bunga Ayu Marselin
- 11. Fikra Riberta Putra
- 12. Latifa Aulia Arza
(Mahasiswa kelas 17 Agama Islam, Universitas Andalas)
Ghibah (غيبة) berasal dari kata ghaib (غيب) yang berarti tidak hadir. Ghibah bisa juga disebut sebagai gosip atau menggunjing yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Ghibah ini mengacu pada tindakan membicarakan seseorang yang tidak ada di tempat, di mana jika orang tersebut mengetahui pembicaraan itu, dia akan merasa tersinggung atau tidak suka. Pembicaraan yang dimaksud biasanya berisi tentang keburukan atau kekurangan orang yang sedang dibicarakan.
Dalam perspektif islam, larangan untuk melakukan ghibah telah dijelaskan dalam QS Al-Hujurat ayat 11-12. Ayat tersebut mengajarkan tentang nilai-nilai toleransi antar sesama, baik dalam beragama, budaya, maupun etnis. Ayat ini juga mengajarkan kita untuk memiliki sikap saling menghormati dan tidak saling merendahkan satu sama lain. Ghibah sendiri identik dengan berprasangka buruk kepada orang lain, dimana ini sangat tidak mencerminkan akhlak islam. Maka dari itu, QS Al-Hujurat pada dasarnya bertujuan tidak hanya untuk mendidik cara berperilaku seorang muslim terhadap penciptanya, namun juga terhadap dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang dijelaskan pada ayat 11-12 surat tersebut.
Dalam lingkungan kerja, budaya organisasi yang sehat sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Namun, ghibah bisa menjadi ancaman serius bagi keharmonisan di tempat kerja. Berikut ini adalah ulasan bagaimana praktek ghibah dapat mengganggu hubungan antar rekan dan merusak budaya organisasi secara keseluruhan. Dengan menyadari dampak negatifnya, diharapkan kita dapat lebih memperhatikan dan menghindari perilaku ghibah untuk menjaga kebersamaan dan kesejahteraan di tempat kerja.
Memecah ukhuwah di dalam organisasi
Ghibah menjadi salah satu penyebab rusaknya ukhuwah di dalam lingkungan kerja. Selain itu, ghibah juga bisa membuat rusaknya kepercayaan seseorang kepada orang lain. Sebenarnya kita tidak tahu mana yang teman dan lawan di tempat kerja. Ketika kita berghibah dengan rekan kerja yang kita anggap teman, bisa jadi orang tersebut malah menjadi penyebab rusaknya hubungan persaudaraan di lingkungan kerja. Orang yang kita percayai dapat mengkhianati kita seketika, sehingga hilangnya rasa kepercayaan antar sesama di tempat kerja.
Mempengaruhi tingkat turnover pekerja sebuah perusahaan
Ghibah juga mempengaruhi turn over karyawan di dalam sebuah perusahaan, karyawan yang tidak merasa aman dan dihargai di tempat kerja mungkin mencari pekerjaan di tempat lain. Tingginya tingkat turnover bisa menjadi masalah besar bagi organisasi karena menggantikan karyawan yang keluar memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pada tahun 2023, tingkat turnover pekerja di Indonesia yang disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak nyaman cukup signifikan, lingkungan kerja yang toksik menjadi penyebab utama turn over yang tinggi
“. Tidak stabilnya tingkat turnover pekerja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan tentang akan memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peran seorang Manajer sangat dibutuhkan dalam menciptakan lingkungan kerja perusahaan yang nyaman dan kondusif untuk pekerja nya.
Menciptakan Budaya dan Image Buruk Bagi Perusahaan
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang disepakati dan dianut oleh para anggota organisasi. Budaya organisasi adalah salah satu faktor krusial yang memengaruhi kesuksesan suatu organisasi melalui hubungan sosial / interpersonal. Budaya organisasi yang baik dapat menciptakan iklim dan tindakan positif yang berkelanjutan; yang dapat berdampak pada kenyamanan dan produktivitas karyawan. Tindakan seperti ghibah dapat merusak budaya organisasi yang positif / dapat membuat budaya organisasi yang buruk, sehingga juga berdampak langsung pada karyawan. Budaya organisasi juga dapat dijadikan cerminan dari kualitas SDM dan manajemen di suatu perusahaan; jika baik budayanya, baik juga image perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Untuk perusahaan besar, image perusahaan juga dapat berdampak besar pada harga dan minat saham.
Melanggar Prinsip Keadilan Islam
Ghibah di tempat kerja merupakan pelanggaran terhadap prinsip keadilan dalam Islam dalam konteks interaksi kerja. Ini karena ghibah sering kali tidak didasarkan pada fakta yang jelas dan dapat menyebabkan perlakuan tidak adil terhadap individu yang menjadi sasaran ghibah. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya keadilan dalam interaksi sosial dan menghormati hak-hak individu, terutama di lingkungan kerja di mana keadilan, saling menghormati, dan kerja sama yang harmonis sangat ditekankan.
Mengakibatkan Permusuhan dalam Lingkup Dunia Kerja Maupun Organisasi.
Dalam sebuah organisasi atau lingkungan kerja tentu perlu ada yang namanya komunikasi yang baik antar sesama rekan kerja. Dengan adanya ghibah antara satu dengan yang lainnya tentu memicu terjadinya permusuhan diantara satu dengan yang lain. Misalnya karyawan A mengetahui aib karyawan B dan menceritakannya kepada karyawan C, sehingga si karyawan C ini karna merasa si karyawan A adalah rekan kerjanya maka secara tidak langsung ia akan percaya mengenai hal yang dikatakan si karyawan A mengenai aib si karyawan B, apalagi jika itu menyangkut dengan hal pekerjaannya.
Maka suatu ketika jika si karyawan B menyadari akan hal itu, maka akan terjadinya permasalahan antara ia dengan karyawan A yang memicu terjadinya permusuhan yang akan mengganggu kinerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Seperti uraian diatas ghibah memiiliki dampak negatif yang signifikan terhadap budaya organisasi di lingkungan kerja. Dalam Islam, ghibah dilarang keras dan dianggap sebagai perbuatan yang dapat merusak persatuan dan keharmonisan dalam masyarakat. Ghibah dapat berupa perbuatan, sindirian, ikonik, atau tulisan yang menyinggung perasaan orang lain dan dapat menimbulkan konflik, fitnah, dan perundungan.
Berdasarkan artikel yang penulis buat tentang permasalahan ghibah di lingkungan kerja, pembelajaran yang didapat yaitu agar menghindari ghibah karena ghibah sangat berbahaya bagi kita dan dapat menimbulkan fitnah. Maka dari itu, artikel ini dapat mengajak pembaca untuk menghindari segala hal yang berkaitan dengan ghibah dan dapat mendekati diri kepada Allah SWT.***