NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

PSI Sebut Hasto Gagal Memahami Esensi Silaturahmi di Hari yang Fitri, KOPINUS: Dia Kan Katolik!

Listen to this article

Diterbitkan Minggu, 14 April, 2024 by NKRIPOST

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi/FOTO DOK via Instagram @dedek.uki

NKRIPOST JAKARTA – Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menilai Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) gagal memahami esensi Hari Raya Idultfitri. Ia dianggap masih mencampur urusan politik dalam momen silaturahmi.

Hal ini disampaikan Dedek menanggapi pernyataan Hasto yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru bisa bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jika menemui anak ranting partai.

“Perbedaan pandangan itu soal biasa kenapa sampai menghalangi silaturahmi,” kata Dedek dalam keterangan tertulis dikutip Minggu, 14 April 2024.

Sikap Hasto inilah yang disayangkan Dedek. “Akibat pikiran dan hati yang dipenuhi kebencian, Pak Hasto gagal memahami esensi silaturahmi di Hari yang Fitri,” tegasnya.

Dedek menilai momen Hari Raya Idulfitri harusnya tak diwarnai dengan pernyataan semacam ini. Hasto dianggap PSI terkesan sedang memprovokasi masyarakat untuk berburuk sangka pada pemimpinnya dan berbahaya.

“Cara-cara Pak Hasto ini sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara karena selalu didorong nafsu memperkeruh suasana,” ungkapnya.

Daripada terus berburuk sangka, Dedek menyebut ada mekanisme untuk menyelesaikan perbedaan pandangan. Salah satunya melalui Mahkamah Konstitusi (MK) yang saat ini sedang menggelar sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Karenanya, Hasto harusnya menghormati proses tersebut dan tetap membuka peluang untuk bersilaturahmi.

“Kalau silaturahmi dihambat, bisa jadi kita sedang mengawetkan kebencian dan dendam tak berkesudahan. Jika itu yang terjadi, bangsa Indonesia merugi,” kata Dedek.

Terpisah, merespon ucapan PSI yang menyebut Hasto Kristiyanto gagal memahami esensi silaturahmi di hari yang Fitri, Pimpinan Nasional Korps Pasgibra Nusantara (KOPINUS), Delfi menilai hal itu di karenakan Sekjen PDIP itu bukan umat muslim yang ikut berpuasa di bulan ramadhan.

“Hasto kan Katolik, tidak ikut berpuasa di bulan ramadhan dan juga tidak ikut solat Ied di hari raya Idul Fitri sehingga pastinya gagal memahami makna silaturahmi sebenarnya di hari yang fitri. ” Pungkas Delfi, Minggu (14/4).

“Karena sejatinya, silaturahmi di hari raya idul fitri dan bermaaf – maafan pada momentum lebaran setelah sebulan berpuasa itu sangat penting.” Tambahnya.

Pimnas KOPINUS ini menilai momentum lebaran sebagai ajang silaturahmi terutama antara para tokoh bangsa untuk menghindari perpecahan di tengah masyarakat.

“Silaturahmi itu bagian dari ibadah, akan terlihat indah apabila para tokoh tokoh bangsa ini bersatu membangun bangsa Indonesia  yang sangata besar ini.” Harapnya.

BACA JUGA:

Korps Nusantara: Prabowo Gibran Langkah Pasti Menuju Indonesia Emas 2045

Megawati dan Jokowi Bertemu di Istana Batu Tulis Bahas Pemilu 2024

Posting Mencret nih si Hasto…”, Stafsus Gubernur Kepri Menyuluk Kemarahan Kader PDI Perjuangan

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Hasto sebelumnya buka suara soal rencana silaturahmi antara Jokowi dan Megawati. Anak ranting partai diklaimnya minta eks Gubernur DKI Jakarta tersebut bertemu mereka lebih dulu.

“Ya sebenarnya lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal, tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, banyak anak ranting justru mengatakan sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu, karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri,” ungkap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).

Hasto juga menjelaskan sejauh ini PDIP masih fokus dengan sengketa hasil pemilu 2024. Dia pun masih menyinggung anggapan penyalahgunaan kekuasaan.

“Bukan persoalan karena PDI Perjuangan-nya tetapi lebih karena bagaimana pemilu 2024 khususnya Pilpres yang didambakan menjadi legacy dari Presiden Jokowi, tapi ternyata justru merupakan puncak dari abuse of power dari Presiden,” ujar Hasto.**

VIDEO REKOMENDASI:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved