Wamenag Syaiful Terus Gaungkan Moderasi Beragama Lintas Agama: Tebar Kebajikan Bagi Sesama
Diterbitkan Minggu, 21 Januari, 2024 by NKRIPOST
Wamenag yang merupakan putra Betawi asli tersebut tampak sangat konsen merawat kerukunan umat beragama di DKI Jakarta sesuai dengan jabatan yang diembannya saat ini.
“Politik identitas itu justru yang menjadi bagian yang merusak moderasi beragama di Indonesia ini, wabil khusus di DKI Jakarta, saya sangat konsen di DKI Jakarta, karena tanah kelahiran saya dan Jakarta adalah miniaturnya Indonesia semuanya ada di jakarta, semuanya bisa kita temukan di jakarta”, tegasnya
“Kita moderat dalam ibadah, kita harus ada di tengah-tengah sikap moderat diantara dua kekuatan dua kutub yang saling bertentangan tadi”, imbuhnya.
Dalam mengakhiri pidatonya Wamenag Syaiful berharap agar para peserta seminar bisa menjadi duta moderasi beragama di lingkungannya.
“Saya berharap yang hadir di sini seluruh yang hadir di sini menjadi inspirator -inspirator , menjadi duta-duta moderasi beragama dilingkungan kita semua dengan harapan tentunya kita saling memahami dan pertemuan-pertemuan ini sangat penting untuk memupuk kebersamaan diantara kita”, tandasnya.
BACA JUGA:
Wamenag Ingatkan Pokja Majelis Taklim Terus Gelorakan Program Moderasi Beragama
Wamenag Syaiful Buka Kegiatan Pabbajja Samanera di Borobudur, Pesan Begini Ke Umat Buddha!
Sementara itu hadir sebagai Salah satu narasumber seminar H. Muhammad Ishak yang juga merupakan putra Kyai Muhyidin Ishak dalam pemaparannya menyampaikan tentang pentingnya toleransi yang menyatukan perbedaan.
“Era sekarang ini kan, sama-sama kita pahami redaksinya toleransi atau tenggang rasa antar umat beragama, kalau kita melihat leluhur-leluhur kita ini kan sebenarnya sudah sangat biasa dengan perbedaan, cuman di era-era sekarang ini perbedaan ini kok malah dijadikan hal-hal memperuncing.” Tutur H. Muhammad Ishak.
Pria yang akrab disapa Gus Muis itu dalam pemaparannya yang mengangkat tema Moderasi Beragama Syarat Hidup Harmonis di Jakarta menyoroti tentang pentingnya pendampingan hukum terhadap kaum minoritas yang terkadang mengalami diskriminasi.
“Bukankah perbedaan yang mempersatukan kita semua ini, makanya pendampingan hukum ini kan jadi penting ketika misalnya, mohon maaf kaum minoritas ini menjadi orang-orang atau kelompok -kelompok yang dikucilkan, maka perlu hadir untuk memberikan pendampingan.” Ujar Pria yang juga merupakan caleg DPRD DKI dapil 7 dari PPP itu.
Diketahui sebelumnya juga Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI H. Syaiful Rahmat Dasuki menghadiri Seminar Moderasi Beragama Lintas Agama yang mengusung “Menebar Kebajikan Bagi Sesama” di Gedung Yayasan TEPASALIRA, Majlis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Jakarta Barat, Jl. Jembatan Gambang II No. 77 Lt. 3 Bandengan Selatan Jakarta Utara, Rabu (17/1/2024.
Pada seminar tersebut, Wamenag Syaiful dalam sambutannya mengatakan berdasarkan survei yang diselenggarakan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, rata-rata indeks nasional Kerukunan Umat Beragama (KUB) masyarakat Indonesia tahun 2023 mencapai 76,024. Hal tersebut menurutnya kerukunan antar umat beragama dalam keadaan baik.
Namun demikian, Kata Wamenag, harus diakui, Indonesia termasuk salah satu negara yang beberapa kali pernah mengalami konflik sosial keagamaan yaitu peristiwa konflik yang diiringi kekerasan antar kelompok masyarakat dengan latarbelakang sosial-keagamaan tertentu.***Iwak