MAKIN Jakarta Barat Gelar Seminar Moderasi Beragama Lintas Agama, Liem Liliany Lontoh: Walau Diujung Lautan Kita Tetap Bersaudara
Diterbitkan Kamis, 18 Januari, 2024 by NKRIPOST
Lebih lanjut di bidang kelembagaan, Kepala Pusbindik Khonghucu Kemenag RI menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendirikan lembaga dana pemerintahan Khonghucu untuk menghimpun sumbangan wajib keagamaan dan itu nanti akan digunakan untuk penguatan pendidikan dan penyiaran agama Khonghucu.
“Saya rasa perlu juga di dukung oleh seluruh umat Khonghucu untuk mensupport bidang pendidikan dan kelembagaan serta penyiaran agama Khonghucu.” Tuturnya.
“Dan tahun ini sudah disampaikan ke kanwil kita belum punya TK Khonghucu jadi kami berharap nanti di MAKIN Jakarta Barat ini bisa menjadikan model minimal dibuat dua kelas gitu untuk TK Khonghucu yang sesungguhnya draft regulasinya sudah kita siapkan yaitu kita sebut dengan setang.” Tambahnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut,Kepala Pusbindik Khonghucu Kemenag RI berpesan kepada Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) DKI Jakarta agar mulai mengidentifikasi calon murid.
“Nanti kita dukung regulasi sarana prasarana pembelajaran, juga kita bantu supaya ada di Jakarta Barat ini satu model sekolah umum yang berciri khas Khonghucu.” Imbuhnya.
“Mudah-mudahan bisa terwujud tahun ini kita akan dorong, nanti mohon bantuan dan kerjasama baik dari Kanwil kementerian agama DKI, kemenag Jakarta Barat dan juga MATAKIN Jakarta Barat, Karena ini belum ada, kalau sekolah tinggi sudah ada tapi yang umum satuan pendidikan umum berciri khas Khonghucu itu belum ada. Mudah-mudahan bisa terwujud bulan Juni tahun 2024.” Tambahnya.
BACA JUGA:
Wamenag Saiful Ke ASN Kanwil Kemenag DKI Jakarta: Harus Tegak Lurus Kepada Kementerian Agama
Wamenag Syaiful Apresiasi Expose Kemenag Kita 2023 Dalam Drama Musikal
Ditemui usai kegiatan seminar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DKI Jakarta, H. Cecep Khairul Anwar, M.Ag mengatakan tentang pentingnya moderasi umat beragama. Untuk itu pihaknya mengajak semua pihaknya melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk ikut terlibat.
“Ini sebuah anugrah bagi kita semua karena sejatinya yang namanya kerukunan itu kan milik semua agama, milik semua umat Kementerian Agama DKI Jakarta tidak akan mungkin bisa dengan sendirinya untuk bagaimana umat beragama di DKI Jakarta bisa hidup rukun, terkecuali melibatkan beberapa steak holder termasuk ormas.” Tutuny
“Alhamdulillah Kementerian Agama memang senantiasa massif untuk mengkampanyekan moderasi beragama.” Lanjutnya.
Menurut Kakanwil, moderasi beragama itu merupakan tahapan untuk mencapai kerukunan, jadi kalau moderasi beragama itu rutin, meet the people, pertemuan dengan para tokoh-tokoh rutin diyakini itu akan meningkatkan indeks atau akan menjaga kerukunan umat beragama.
“Kegiatan yang dilakukan hari ini saya bersepakat kata Bang Wamen bersedia untuk meet the people untuk turun ke masyarakat bertemu tokoh-tokoh untuk menjaga kondusifitas di DKI Jakarta.” Ujarnya.
“Karena kita paham DKI Jakarta kan merupakan episentrum, barometer dari seluruh provinsi. Jadi bagi saya, 76 di DKI itu perolehannya bisa lebih 80 karena beban yang dirasakan oleh kita sangat berat, dan kita ini kan provinsi yang basisnya industri yang dimana persaingan ekonomi sangat kuat jadi kami tidak hanya dari perspektif layanan masalah keagamaan tapi bagaimana pemberdayaan ekonomi umatnya juga penting.” Jelasnya lebih lanjut.**(IWAK)