Dendi Anggota DPRD Kabupaten Solok Diamankan, Diduga Provokasi Massa
Diterbitkan Kamis, 4 Januari, 2024 by NKRIPOST
VIDEO VIRAL‼️ Arogansi Oknum Anggota DPRD, Nyaris Picu Bupati Solok Epyardi Asda Diamuk Massa Aksi
NKRIPOST, SOLOK – Viral seorang anggota DPRD kabupaten Solok diamankan, diduga dipicu oleh gerakan verbal saat Aksi demo yang dilakukan sekelompok warga yang mengaku dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok pada Senin (18/12/2023) yang semulanya berlangsung damai, hingga menimbulkan ricuh.
Aksi damai warga tersebut dilakukan lantaran mereka tidak terima wali nagarinya diberhentikan sementara karena kasus penyelewengan atau penyalahgunaan uang rakyat senilai RP258 juta.
Bahkan ketika aksi berlangsung di gedung rakyat itu, massa meminta agar Bupati Solok Epyardi Asda menjelaskan terkait pemberhentian tersebut. Saat menemui warganya, Bupati menyampaikan bahwa Pemberhentian wali nagari itu sesuai aturan yang berlaku. Bahkan wali nagari ini masih dalam penyelidikan Polres dan hasil audit dari Inspektorat terbukti ada penyelewengan atau penyalahgunaan uang bantuan untuk masyarakat.
“Penyelewengan atau penyalahgunaan uang bantuan untuk masyarakat ini bukan sekali dilakukan tapi sudah berulang,” kata Epyardi dikutip Arosukapost.
BACA JUGA:
Imigrasi Padang Sisir TKA Perusahaan Tambang di Solok, Awasi Warga Asing Ilegal
Banjir Bandang Menerjang Nagari Surian Solok, Jembatan Terputus, Rumah dan Lahan Pertanian Rusak
Astaga!! Hasil Temuan BPK, Diduga Anggota DPRD Kabupaten Solok Korupsi Berjamaah
Bupati pun mengatakan bahwa ia tidak mungkin membela wali nagari yang sudah terbukti menyalahgunakan uang rakyat.
Namun, saat Bupati Epyardi menyampaikan penjelasan, salah seorang oknum anggota DPRD Dendi, tidak terima wali nagari yang menyalahgunakan uang rakyat itu disebut korupsi dan maling.
Bahkan tak tanggung-tanggung, oknum ini memprovokasi warga dengan melontarkan kata-kata kasar, caci maki kepada bupati dan pejabat yang hadir, hingga memancing massa hingga sampai melempari Bupati dengan air mineral.
Tak hanya itu bahkan wakil rakyat yang kini maju sebagai Caleg itu berlari hendak menyerang bupati, hingga upaya aksi brutal tersebut langsung diamankan oleh aparat.
Tak puas dengan aksi di Gedung DPRD, massa pun bergerak ke Kantor Bupati. Kedatangan massa pun disambut oleh Bupati dan ia pun menjelaskan lagi kepada masyarakat yang tidak puas itu.
“Meski sudah ada yang dikembalikan tetapi proses hukum punya jalannya sendiri, maka itu biarkan pihak kepolisian dan kejaksaan yang menentukan. Kalau nanti tidak korupsi maka saya akan kembalikan jabatannya. Agar pemeriksaan berjalan lancar dan sesuai aturan yang ada maka diberhentikan sementara,” ucap Bupati.