Kepala Desa Telaga Suka Kecamatan Panai Tengah Belum PertangungJawabkan Dana Desa TA 2022
Diterbitkan Rabu, 8 Maret, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST, LABUHANBATU – Pejabat (Pj) Kepala desa Telaga Suka kecamatan Panai Tengah kabupaten Labuhanbatu provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengakui dirinya belum bisa mempertangungjawabkan pengunaan dana desa tahun anggaran 2022 ratusan juta rupiah.
Kepada wartawan, Sopian yang menjabat sebagai Pj Kepala desa Telaga Suka kecamatan Panai Tengah, Selasa (7/3/2023) membenarkan dirinya belum mempertangungjawabkan dana desa tahun anggaran 2022 ratusan juta rupiah.
“Kalau diperhitungkan, dana desa yang belum dipertangung jawabkan dan saya pergunakan berkisar seratus tujuh puluh juta atau seratus empat puluh juta bukan tiga ratusan juta” ujarnya.
Uang itu rencananya, akan dikembalikan dan digunakan sesuai peruntukannya melalui dana bagi hasil pajak retribusi (BHPR).”Harapan saya, uang itu bisa tutupi apabila dana BHPR keluar. Ternyata, dana itu keluar setelah sertijab kepala desa diakhir tahun 2022.Jadi kepala desa terpilih yang menggunakannya dibulan Desember lalu” ujarnya.
BACA JUGA:
Pemkab Labuhanbatu Gunakan Dana Biaya Tidak Terduga Tanpa Perbup ?
Kejari Belu Dinilai Lamban Tangani Dugaan Korupsi Dana Desa Leontolu, Masyarakat Surati Kejagung
Sebelumnya, sekretaris desa Telaga Suka AD Sani Hasibuan didampingi bendahara Pitriadi Siregar dikantor desa menyebutkan, Selasa, (7/3/2023), ada dua jenis pekerjaan sampai saat ini belum dikerjakan, pembangunan titi didusun 3 dengan nilai anggaran 40 juta, dan rehab tangkahan didusun 6 dengan nilai anggaran 45 juta.
“Dana untuk pembangunannya sudah ditarik dari kas desa oleh Pj kepala desa” ujarnya
Sedangkan dana desa dari pos pemberdayaan masyarakat yang belum direalisasikan karena dananya sudah diambil Pj Kepala desa diantaranya, pelatihan dan sumberdaya manusia, jaring tangkap ikan, bantuan bibit sawit, pembelian bibit pinang, bantuan ternak kambing, pembelian itik bertelur, dan pembelian pupuk
“Hingga saat ini dana yang berada di pemberdayaan masyarakat termasuk ketahanan pangan berkisar Rp 50.000.000, belum bisa di belanjakan” papar Sani.(*)
