NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

SBY : Pastikan Kita Punya Urgensi dan Alasan Kuat untuk Mengubah Sistem Pemilu

Listen to this article

Diterbitkan Senin, 20 Februari, 2023 by NKRIPOST

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

NKRIPOST JAKARTA – Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempertanyakan urgensi diubahnya pemilihan umum (Pemilu) Indonesia di tengah proses yang sudah berjalan 2024 mendatang.

Ini disampaikan seiring Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan segera memutus uji materi sistem Pemilu terkait gugatan pencoblosan terbuka menjadi tertutup yang akan dijalankan di Indonesia.

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku, sudah lama tidak berbicara soal politik. Dari hari ke hari, kini ia lebih menggeluti dunia seni dan olahraga.

“Sungguh pun demikian, sebagai warga negara tentulah saya tidak kehilangan hak asasi saya untuk peduli dan menyampaikan pendapat. Materi yang ingin saya sampaikan ini, tentu berangkat dari niat dan tujuan yang baik, serta hendak saya sampaikan secara baik pula,” ungkap SBY dalam rilis yang diterima, Minggu (19/2/2023).

Ia mulai tertarik dengan isu penggantian sistem pemilu, dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup.

“Informasinya, Mahkamah Konstitusi (MK) akan segera memutus mana yang hendak dipilih dan kemudian dijalankan di negeri ini,”cetus SBY.

SBY mempertanyakan, urgensi perubahan sistem Pemilu di saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah dimulai, sesuai dengan agenda dan timeline yang ditetapkan oleh KPU.

“Tepatkah di tengah perjalanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik itu, utamanya oleh partai-partai politik peserta pemilu, tiba-tiba sebuah aturan yang sangat fundamental dilakukan perubahan?” tuturnya.

“Ini tentu dengan asumsi bahwa MK akan memutuskan sistem proporsional tertutup yang mesti dianut dalam pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini,” lanjutnya.

BACA JUGA:

Ketum Demokrat AHY Siap Jadi Cawapres Anies Baswedan

AHY: Indonesia Sedang “tak baik-baik saja” Jangan Semua Uang Negara untuk Infrastruktur, Rakyat Butuh Makan

Presiden Ke-6 RI SBY Pulang Kampung, Agendakan 10 Hari Di Pacitan

SBY kemudian mempertanyakan kepentingan apa yang dikejar sehingga sistem pemilu diganti ditengah berlangsungnya Pemilu 2024.

“Apakah saat ini, ketika proses pemilu telah berlangsung, ada sebuah kegentingan di negara kita, seperti situasi krisis tahun 1998 dulu misalnya, sehingga sistem pemilu mesti diganti di tengah jalan,” ujarnya.

Menurutnya, mengubah sebuah sistem tentu amat dimungkinkan. Namun, di masa “tenang”, bagus jika dilakukan perembugan bersama, ketimbang mengambil jalan pintas melakukan judical review ke MK.

“Sangat mungkin sistem pemilu Indonesia bisa kita sempurnakan, karena saya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik. Namun, janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka-tertutup semata,”sambungnya.

Ia menambahkan, dalam tatanan kehidupan bernegara yang baik dan dalam sistem demokrasi yang sehat, ada semacam konvensi baik yang bersifat tertulis maupun tidak.

“Apa yang saya maksud? Jika kita hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental, misalnya konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem pemilu, pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara. Perlu dilibatkan. Ada yang menggunakan sistem referendum yang formal maupun jajak pendapat yang tidak terlalu formal,”paparnya.

Menurutnya, lembaga- lembaga negara baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat secara keseluruhan.

“Menurut pendapat saya, mengubah sistem pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan (policy) biasa, yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional (kebijakan pembangunan misalnya),”ujarnya.

Lanjutnya,bagaimanapun rakyat perlu diajak bicara. Harus membuka diri dan mau mendengar pandangan pihak lain, utamanya rakyat. Jangan mengatakan “itu urusan saya dan saya yang punya kuasa”, untuk semua urusan, tentu tidaklah bijak. Sama halnya dengan hukum politik “yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah”, tentu juga bukan pilihan kita.

Hal demikian tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang dianut bersama. Consensus building yang sering diwujudkan dalam musyawarah untuk mufakat, berdialog dan berembuk, take and give, itulah nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri republik dahulu.

“Saya mempelajari secara mendalam, bagaimana dengan cerdas dan arifnya, founding fathers kita Bung Karno, Bung Hatta, Yamin, Supomo, Ki Bagus dan lain-lain, bersedia untuk berembuk dan saling mendengar untuk merumuskan dasar-dasar negara baru (Republik Indonesia) yang dinilai paling tepat,” urainya.

Sambungnya, kembali ke pokok bahasan, rakyat memang sangat perlu diberikan penjelasan yang gamblang tentang rencana penggantian sistem pemilu itu. Apanya yang berbeda antara sistem terbuka dengan sistem tertutup.

“Mereka harus tahu bahwa kalau yang digunakan adalah sistem proporsional tertutup, mereka harus memilih parpol yang diinginkan,”ungkap SBY.

Selanjutnya, kata dia, partai politiklah yang hakikatnya menentukan kemudian siapa orang yang akan jadi wakil mereka. Sementara, jika sistem proporsional terbuka yang dianut, rakyat bisa memilih partainya, bisa memilih orang yang dipercayai bisa menjadi wakilnya, atau keduanya partai dan orangnya.

Rakyat sungguh perlu diberikan penjelasan tentang rencana penggantian sistem pemilu ini, karena dalam pemilihan umum merekalah yang paling berdaulat.

“Inilah jiwa dan nafas dari sistem demokrasi,” tandasnya.

One thought on “SBY : Pastikan Kita Punya Urgensi dan Alasan Kuat untuk Mengubah Sistem Pemilu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved