Mahasiswa Kampus Gunadarma Ditelanjangi di Muka Umum, Begini Respon Rektorat
Diterbitkan Rabu, 14 Desember, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST, JAKARTA – Aksi persekusi yang diduga di lakukan oleh sejumlah mahasiswa Gunadarma terhadap terduga pelaku pelecehan menimbulkan kesan arogansi mahasiswa yang seharusnya mengedepankan budaya hukum ketimbang main hakim sendiri.
Dalam Sebuah video yang menghukum terduga pelaku pelecehan seksual di kampus Gunadarma Jakarta Selatan viral tersebar di jejaring media sosial. Dalam video sang pelaku tampak dipersekusi masal oleh sekelompok mahasiswa. Ia diikat di pohon, juga disiram, dan dipaksa minum air kencing, hingga ditelanjangi ramai-ramai.
Foto dan video persekusi masal ini tampak tersebar luas di Twitter. Bahkan nama Gunadarma, Mahasiswa mendadak jadi trending topik di twitter sejak Selasa (13/12) malam
Kasus ini bermula dari cuitan di akun twitter @anakgundardotco yang menceritakan dugaan pelecehan seksual di kampus Gunadarma.
Dalam cuitan ini seorang mahasiswi Universitas Gunadarma mengaku mengalami pelecehan seksual dari teman satu kampusnya. Sang korban mengaku si pelaku berusaha memaksa mencium dirinya. Hal ini membuat sang mahasiswi tidak nyaman.
Cuitan ini menyulut emosi sejumlah mahasiswa Gunadarma. Sang pelaku pelecehan yang merupakan mahasiswa angkatan 2022 S1 Ilmu Komunikasi sudah meminta admin @anakgundardotco untuk men take down unggahannya.
Mereka lalu melakukan main hakim sendiri dan menangkap mahasiswa tersebut. Bukannya menyerahkan kepada pihak berwajib, pelaku malah dirundung ramai-ramai. Terduga pelaku diikat di pohon, lalu dipukul dan disiram air.
Selain itu para mahasiswa yang terlihat ramai tersebut sampai mencekoki pelaku dengan air kencing. Hingga disundut rokok. Parahnya lagi terduga pelaku ditelanjangi di depan umum.
Foto dan video pelaku lalu disebar luaskan ke internet dan media sosial. Tampak di beberapa video seorang pria yang diduga dosen di kampus tersebut berusaha menyelamatkan terduga pelaku dari persekusi masal tersebut. Sang pria terlihat adu pendapat dengan beberapa mahasiswa yang tidak terima terduga pelaku dilepaskan.
BACA JUGA:
Tragis! Ibu Anak Ditemukan Tak Bernyawa di Tempat Tidur, Diduga Dicekik Tetangga Hingga Tewas
Bayi 2 Tahun Tewas Di Aniaya, Pelaku Diduga Kekasih Ibunya
Potongan Jari Manusia Di Sayur Lodeh, Tengah Diperiksa Tim Forensik RS Bhayangkara Titus Uly
Menyikapi kasus tersebut kemudian Rektorat Gunadarma buka suara terkait kasus pelecehan mahasiswi yang berujung penelanjangan terhadap pelaku. Gunadarma memastikan kasus pelecehan tersebut kini ditangani pihak kepolisian.
Rektorat Gunadarma Bidang Kemahasiswaan dalam keterangannya menjelaskan awal mula kasus tersebut. Ini bermula dari tersiarnya kabar soal pelecehan mahasiswi. Pelaku dan korban merupakan mahasiswa Gunadarma.
“Pada Sabtu (10/12) malam hari, tersiar kabar adanya pelecehan seksual di media sosial, yang mana diduga pelaku (1) dan korban (1) adalah mahasiswa Universitas Gunadarma,” tulis Gunadarma dalam keterangannya dikutip detikcom, Rabu (14/12/2022).
Selanjutnya, pada Minggu (11/12) sekitar pukul 13.00 WIB, Bidang Kemahasiswaan Gunadarma secara proaktif berkomunikasi dengan korban (1) untuk meminta keterangan terkait kronologi kejadian yang menimpanya. Pertemuan ini berlangsung di Nasionalism Coffee.
“Selanjutnya pada Minggu (11/12) juga pada pukul 16.30-19.45 WIB bertempat di Kampus E Universitas Gunadarma Kelapa Dua, dari bidang kemahasiswaan memanggil yang diduga pelaku (1) untuk dimintai keterangan terkait kasus pelecehan yang dilakukannya,” katanya.
Selanjutnya, pada Senin (12/12), Gunadarma juga berkomunikasi dengan dua mahasiswa korban persekusi. Bidang Kemahasiswaan Gunadarma bertemu dengan yang disebut korban (2) dan (3) di Kampus G Universitas Gunadarma.
Bidang Kemahasiswaan Gunadarma secara proaktif membangun komunikasi dengan korban (2) dan korban (3) yang juga mahasiswa Gunadarma, bertempat di Kampus G Universitas Gunadarma, untuk meminta keterangan mengenai kronologi kejadian yang menimpanya,” imbuhnya.
Pada hari yang sama, Senin (12/12), muncul berita di media sosial. Yang mana berita media sosial itu memunculkan informasi adanya pelaku pelecehan seksual dengan pelaku lain (pelaku 2) yang telah teridentifikasi.
“Dalam proses penyelesaian masalah tersebut, tanpa diduga pada hari yang sama (Senin, 12 Desember 2022) di Kampus E Universitas Gunadarma Kelapa Dua sekitar pukul 15.00 WIB terjadi kerumunan mahasiswa di sekitar area wall climbing,” tuturnya.
Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma bersama satpam universitas mendatangi kerumunan tersebut. Di lokasi didapati pelaku 1 dan pelaku 2 dipersekusi.
“Kami mendapati bahwa dua pelaku (1&2) telah diberikan sanksi sosial (menurut pernyataan massa mahasiswa yang mengerumuni pelaku 1&2) dan berusaha mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” tuturnya.
BACA JUGA:
Kasus Kakek Di Telanjangi, Polsek Noemuti Pertemukan Para Pihak
Variasi Posisi Seks Berdiri, Bikin Bercinta Makin Menyenangkan
Potongan Jari Manusia Dalam Sayur Lodeh Masih Misteri, Polisi Belum Temukan Asal Usulnya
Gunadarma mengaku pihaknya mengambil langkah tegas dan cepat untuk mengamankan pelaku 1 dan pelaku 2 saat itu untuk menghindari amukan massa. Pelaku 1 dan pelaku 2 kemudian dipindahkan ke pos satpam Kampus E Universitas Gunadarma Kelapa Dua.
“Setelah itu Bidang Kemahasiswaan menghubungi pihak berwajib untuk dilakukan proses hukum seperlunya. Bidang kemahasiswaan Universitas Gunadarma kembali menjalin komunikasi dengan korban(1) pelaku(2) dengan mendatangi rumahnya di kawasan Bekasi. Pertemuan ini sebagai ajang memberi semangat dan sekaligus meminta kronologis lengkap kejadian yang menimpanya,” katanya.
Hingga saat ini dua mahasiswa (pelaku 1 dan pelaku 2) masih berada di Polres Metro Depok. Gunadarma menegaskan pihaknya akan melakukan penegakan tata tertib di lingkungan kampus untuk mencegah kejadian terulang.
“Sampai dengan dibuatnya press release ini pelaku 1&2 dalam penanganan pihak yang berwajib (Polres Depok). Selain itu, Bidang Kemahasiswaan akan terus menegakkan Tata Tertib Kehidupan Kampus terutama kepada semua pelaku pelecehan seksual di lingkungan Universitas Gunadarma,” tegasnya.(Tim)