Cegah PPP Pecah, FKPP Minta Suharso Taati Majelis Partai Agar Legowo Mundur
Diterbitkan Selasa, 23 Agustus, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST – Jakarta, Badai terus mendera Suharso Monoarfa, setelah berulangkali didemo Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) PPP hingga dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghinaan dan penistaan ulama, hari ini beredar Surat dari tiga Majelis DPP PPP.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua Majelis Syariah, Ketua Majelis Pertimbangan dan Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP berisi permintaan agar Suharso Monoarfa mundur sebagai Ketua Umum PPP.
“Kami sangat bersyukur bahwa upaya kami selama berbulan-bulan menjalankan aksi di depan DPP PPP akhirnya direspon oleh para pimpinan Majelis di DPP PPP. Dan kami sangat mengapresiasi terbitnya surat dari Majelis untuk meminta Suharso mundur dari Ketua Umum PPP” ungkap Syaiful Dasuki, ketua FKPP dalam rilis media yang disampaikannya, Selasa (23/8/2022).
Syaiful mengungkapkan bahwa sejak 21 Juni 2022, FKPP telah melayangkan surat ke Majelis-majelis DPP PPP agar pimpinan majelis turun tangan dalam mengatasi kisruh di tubuh PPP.
“Ini membuktikan bahwa kegelisahan dan kemarahan kader PPP terhadap kepemimpinan Suharso Monoarfa juga dirasakan oleh elit DPP PPP” sambung Syaiful.
Selanjutnya pihaknya berharap agar Suharso mau menuruti kehendak para kader dan pimpinan Majelis DPP PPP untuk segera mundur dari tampuk kepimimpinannya sebagai Ketua Umum PPP.
“Kami tidak ingin Suharso Monoarfa terus berupaya mempertahankan kekuasaannya karena situasi partai sudah sangat tidak kondusif dan mengganggu roda organisasi menghadapi Pemilu 2024. Dan apabila beliau tetap ngotot, kami khawatir sejarah perpecahan partai akan kembali terulang” lanjut Syaiful. “Kyai dan para santri pun masih sangat marah atas ucapan Suharso yang menghina dan menistakan ulama. Sehingga Suharso bukan hanya menghadapi kekecewaan kader dan majelis PPP tetapi juga kemarahan Umat Islam”.
Jikalau Suharso tetap keras kepala, maka FKPP akan meminta Bapak Presiden Jokowi untuk memaksa Suharso mundur sebagai Ketua Umum PPP dan memecatnya sebagai Menteri Bappenas. “Persoalan Suharso sudah bukan lagi persoalan internal tetapi sudah mengganggu stabilitas nasional dengan ucapannya yang merendahkan ulama. Kami tidak mau Suharso terus-terusan jadi beban Presiden bila tetap dipertahankan” tutup Syaiful.