DPRD Minta Zulhas Buktikan Janji Turunkan Harga Migor
Diterbitkan Kamis, 23 Juni, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST.co, MEDAN – Anggota DPRD Sumut Dhody Thaher meminta Menteri Perdagangan (Mendag) yang baru, Zulkifli Hasan untuk membuktikan janjinya yang akan menurunkan harga minyak goreng (migor) jadi Rp 14.000 per liter selama sebulan.
“Kita tunggu saja janji (Zulhas), apakah dia mampu atau tidak menurunkan harga migor, yang selama ini dikeluhkan masyarakat,” kata Dhody di Medan, Selasa (21/6/2022) lalu.
Anggota dewan dari Fraksi Golkar ini merespon klaim Zulhas yang pekan lalu dilantik jadi Mendag menggantikan M Lufti, yang sudah mengetahui akar masalah yang menjadi pemicu kenaikan dan kelangkaan minyak goreng. Zulkifli berjanji, persoalan ini bisa diselesaikan dalam jangka waktu satu hingga dua bulan ke depan.
Menyikapi ini, mantan Ketua Komisi B yang tupoksinya membidangi perdagangan ini menegaskan, masalah migor harus diuraikan dari hulu ke hilir. “Dari hulunya, kita lihat kenaikan migor dipicu harga crude palm oli (CPO) yang sudah terlambat diantisipasi. Ini cara mengantisipasinya bagaimana?” ujar Dhody,
Selanjutnya, Pemerintah memberikan subsidi atau insentif tambahan untuk program mandatori biodiesel 30% (B30) pada tahun ini mencapai Rp 46 triliun, yang selama ini banyak dinikmati pengusaha sawit.
Terakhir, aturan Domestic Price Obligation (DPO) dan Domestic Market Obligation (DMO), yang mengatur harga minyak sawit dan keharusan 30 persen produksi minyak untuk dalam negeri, tak dipenuhi pengusaha sawit.
Persoalan inilah yang merembet hingga pasokan migor yang harusnya disalurkan ke masyarakat menjadi sangat terganggu, dan praktis menaikkan harga kebutuhan bahan pokok itu.
BACA JUGA:
DPRD Sumut Terima Laporan PEKASAWITNAS Terkait Perusahaan Produsen Migor
Zulkifli Hasan: Reformasi Cukup Dikenang
Fraksi Golkar DPRD Sumut Dukung Proyek Rp 2,7 Triliun, Desak Pemprovsu segera Laksanakan
Gerakan Bersama
Dhody berpendapat, untuk menstabilkan migor, perlu ada gerakan bersama dari semua pihak, termasuk Mendag Zulhas untuk menata kembali aturan ekspor dengan mencermati kebutuhan CPO di tingkat internasional.
“Perketat aturan hukum, beri sanksi bagi produsen CPO yang melanggar aturan ekspor,” katanya.
JIka dapat dikendalikan, Dhody juga minta Zulhas untuk turun ke lapangan. “Periksa jalur-jalur distribusi migor dari produsen ke konsumen, yang selama ini diduga singgah dan diselundupkan kelompok tertentu, sehingga terjadi pengurangan pasokan,” ujarnya.
Titik-titik rawan penyinilah yang harus terus dicegah, untuk menormalkan kembali pasokan. “Saya yakin jika Zulhas bekerja keras, harga migor turun dan bertahan di harga Rp 14.000 per liter,” pungkas Dhody.(Selamat Purba)