Pancasila Merajut Keragaman, Keindahan dan Kerukunan Dalam Bernegara
Diterbitkan Senin, 30 Mei, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST.CO, JEPARA – Tanggal 1 Juni, diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Tetap semangat mengobarkan api-api perdamaian, kesejukan, keberagaman, dan jiwa yang berbudi pekerti luhur. Kembalilah ke jati diri Bangsa Indonesia. Semoga leluhur merestui menuju Bangsa yang gemah ripah loh jinawi.
Alhamdulillah para pendiri bangsa mewarisi kita negara besar yang disatukan dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Warga dari kelompok suku dan aliran agama apapun bisa hidup tentram dan damai menikmati rezeki dan kebaikan Indonesia. Hanya orang kufur nikmat yang enggan menjaganya.
Indonesia itu mosaik indah sebuah bangsa yang berwarna warni yang diciptakan Allah, yang telah dirajut oleh para pendiri negeri. Karenanya harus kita jaga keutuhan, kesatuan, ketentraman, dan kedamaiannya. Hanya dengan Pancasila semua perbedaan bisa hidup berdampingan secara rukun & damai.
BACA JUGA:
Berlaku Mulai Bulan Juli 2022,Pancasila Menjadi Mata Pelajaran Wajib Sekolah
Nicholay Aprilindo, Sosok Nasionalis Yang Berpegang Teguh Pada Pancasila Dan UUD 1945, Layak Jadi Senator Asal NTT
Indonesia terwujud dan merdeka itu karena perjuangan dengan darah dan nyawa para pahlawan, suhada, ulama & pendiri bangsa. Pancasila itu hasil kesepakatan yang menyatukan rakyat yang beragam menjadi sebuah bangsa besar. Ingin ubah negara Pancasila itu khianati sejarah perjuangan suhada dan ulama.
Indonesia ini sangat beragam, bukan hanya suku dan agama macam-macam, tapi satu agamapun, punya aliran beda-beda sesuai tafsir. Mereka tidak dapat disamakan, tapi bisa disatukan sebagai satu bangsa, satu negara berdasar Pancasila. Kalau satu golongan merasa paling benar dan maksa mau mengganti Pancasila, pecahlah kita .
Jika Pancasila dan NKRI diubah dengan alasan supaya beragama secara kaffah, itu cara sesat, yang hanya akan meruntuhkan kehidupan berbangsa dan munculkan perang saudara. Bila konflik besar terjadi, jangankan bekerja dan ibadah drngan tenang, jaga nyawa, keluarga dan harta saja susah. Maka jaga terus Indonesia kita.
BACA JUGA:
Ketua DPR RI Puan Maharani Kutip Pidato Bung Karno: NKRI Adalah Harga Mati
NKRI Besar Bukan Karena Persamaan, Tapi Karena Perbedaan Yang di Satukan
Negeri ini sekarang butuh tokoh-tokoh seperti Bung Hatta dan Gus Dur. Berlatar belakang dari kultur yang kuat agamanya, tapi bersikap tegas membela konsep Kebangsaan. Bung Hatta lah yang berani mencoret Piagam Jakarta menjadikan Pancasila seperti sekarang. Dan Gus Durlah yang berani tegas membela kaum minoritas.
Kalangan radikal bergerak secara masif, mereka yang ingin mengubah Pancasila dan sistem Ketatanegaraan dengan doktrin agama itu sebenarnya tidak banyak dibanding yang cinta Pancasila, NKRI dan Bhineka tunggal Ika. Tapi kalangan radikal tersebut aktif cari dukungan dengan berbagai cara dan media. Itu tak bisa dibiarkan. Mereka ingin mengubah dasar negara Pancasila. Mau merusak hasil ijtihad dan kesepakatan para pendiri bangsa termasuk para ulama saat membentuk Indonesia? Terus adakah negara yang Sekarang sukses dengan sistem khilafah sebagai konsep mereka?
Kaum radikal yang tidak menerima Pancasila sebagai ideologi final dalam berbangsa dan bernegara, menjadi makin berbahaya bagi Indonesia saat mereka bekerjasama dengan kekuatan politik yang berambisi berkuasa, dengan memberi panggung politisasi agama dan menerima janji-janji akan mengikuti kehendak mereka jika berkuasa.
Pergerakan kaum radikal itu nyata, yang sudah dimulai dengan provokasi-privokasi berbau SARA untuk merusak indonesia. Mari kita hindari berbagai propaganda yang menjual fata morgana berdalih memperjuangkan agama. Perbanyak syukur dengan berkomitmen mempertahankan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila.
Pancasila membuat perbedaan jadi kekayaan. Pancasila merajut keragaman dan keindahan. Pancasila itu menyatukan.
Pancasila adalah kata kerja yang harus dipraktekan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Jika benar-benar “Aku Pancasila”, maka para elit dan warga bangsa dituntut benar-benar mewujudkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA:
Presiden Jokowi Lepas Kepergian Buya Syafii: Beliau Selalu Menyuarakan Toleransi dan Pentingnya Pancasila Bagi Bangsa
Paradigma Konstruktivisme Dalam Putusan Pengadilan Yang Berkeadilan Pancasila
Pancasila adalah inti negara. Kalau tidak dipraktekkan Indonesia mau menjadi apa?
Semua mempraktekkan hidup :
Berketuhanan Yang Maha Esa, Berperikemanusiaan yang adil dan beradab, Berpersatuan Indonesia,
Berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan; dan Berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jadikan Pancasila sebagai kekuatan kata kerja, yang membumi di dunia nyata, bukan keindahan kata benda sarat jargon dan retorika. Kita harus mensyukuri dan menjaga apa yang telah digali dan disepakati para founding father negeri ini, ideologi Pancasila yang telah mewadahi dan mengikat keberagaman Indonesia sebagai bangsa besar yg bersatu. Mari kita semua yabg cinta tanah air kita NKRI mulai bergerak meng counter semua propaganda mereka.Bila kita diam maka mereka akan semakin merajalela.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Ideologi negara yang terbukti mampu menyatukan bangsa kita yang beragam agama, suku, budaya, dan bahasa, ke dalam kesatuan indonesia. Mari jaga fondasi negara Pancasila dari gangguan orang-orang yang ingin mengubah dan menggantinya.***
NkriPost – Purnomo.