Wujudkan Papua Yang Damai dan Harmonis, Kakanwil Pdt. Amsal Yowei Terus Suarakan Moderasi Beragama
Diterbitkan Rabu, 25 Mei, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST, PAPUA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Papua, Pdt. Amsal Yowei terus menerus menyuarakan Moderasi Beragama bagi kalangan masyarakat yang dijumpainya di setiap acara yang dihadirinya. Ini merupakan wujud dan upayanya dalam menciptakan Papua yang damai dan harmonis.
Menurutnya, implementasi nilai-nilai Moderasi Beragama di tengah masyarakat yang multikultural ini merupakan suatu tuntutan nilai yang harus diamalkan sebagai suatu cara hidup yang berakar pada budaya lokal dan di setiap lingkungan hidup manusia.
Hal ini dikatakan Kakanwil Amsal dalam sambutannya pada acara Halalbihalal yang dirangkaikan dengan Dharmasanti Nyepi dan Waisak yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Rabu (25/5/2022).
“Acara ini merupakan contoh konkrit implementasi moderasi beragama yang perlu kita lakukan
dalam rangka memperkuat nilai-nilai Moderasi Beragama di tengah masyarakat kita yang multi-kultur. Moderasi Beragama mengandung nilainilai universal yang berakar pada budaya lokal yang perlu kita amalkan mulai dari diri kita, keluarga kita, tempat kerja dan instisusi kita,” pasalnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kemenag Papua ini menuturkan bahwa tahun ini dicanangkan sebagai tahun toleransi sehingga pengamalan akan toleransi itu sendiri perlu diekspresikan di mana-mana terutama di ruang publik agar terciptalah persaudaraan dan keharmonisan di antara sesama masyarakat.
“Tahun ini juga telah dicanangkan sebagai tahun toleransi. Dengan demikian maka tahun ini harusnya situasi kebersamaan, kerukunan dan toleransi lebih dirasakan di tengah masyarakat. Eskpresi kerukunan, toleransi dan persaudaraan harusnya lebih nyata terlihat di ruang-ruang publik,” terang Pdt. Amsal.
Seruan akan Moderasi Beragama ini senantiasa digalangkannya untuk mengajak sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya Moderasi Beragama di tengah berkembangnya paham-paham radikal, dan maraknya aksi intoleran yang mencederai keutuhan bangsa.
“Mari kita bangun komunikasi yang produktif dan
saling menghargai agar tidak memberikan ruang terhadap tumbuh kembangnya budaya intoleran, budaya kekerasan, paham-paham radikal dan ujaran-ujaran kebencian yang bernuansa SARA di ruang-ruang publik,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Biadab,Paman Di Cengkareng Tega Setiap Hari Cabuli Keponakannya Sejak Berusia 8 Tahun
Kejari Belu Pastikan Kades Leuntolu Tidak Korupsi BLT
Lagi-lagi Menag Difitnah, Kakanwil Kemenag Papua Geram: Minta Polisi Usut Pelaku
Dijelaskannya, Moderasi Beragama saat ini menjadi kebutuhan di tengah berbagai ketegangan yang muncul, antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, dan antara radikalisme dan sekularisme. Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan perilaku yang selalu mengambil posisi jalan tengah, serta bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Moderasi beragama menuntun orang untuk
mengamalkan ajaran agama dengan benar dan menghargai sesama yang berbeda agama atau keyakinan dengannya.
Selaku Kakanwil, ia mengajak agar para pegawai di lingkungan Kementerian Agama harus menjadi pelopor dan penggerak toleransi serta turut berpartisipasi aktif dalam mengampanyekan Moderasi Beragama. * (Jefry)