NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Sumbang Angka Stunting, KKP Ajak Masyarakat Belu Dan TTS NTT Galakkan Gemar Makan Ikan

Listen to this article

Diterbitkan Sabtu, 14 Mei, 2022 by NKRIPOST

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG

Diberitakan sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan angka prevalensi kekerdilan di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi yang tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni 48,3 persen.

“Bagi Presiden Jokowi, NTT selalu ada di hati dan BKKBN memastikan amanah dari Presiden untuk akselerasi penurunan stunting tetap dalam jalur yang tepat,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis, Rabu 23 Maret.

Hasto menuturkan angka prevalensi 48,3 persen di Kabupaten Timor Tengah Selatan tersebut, dapat dilihat lewat data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.

Artinya, terdapat setidaknya 48 balita yang mengalami kekerdilan di antara 100 balita di sana. Bahkan secara nasional, kabupaten itu menduduki peringkat satu untuk prevalensi kekerdilan di antara 246 kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas.

BACA JUGA:

DPRD TTS: Ada Pembiaran Perda No 6 Tahun 2012 Oleh Pemda Timor Tengah Selatan

Serukan Perlindungan Anak, Pemda Timor Tengah Selatan  Kukuhkan Forum Anak Kabupaten

Dalam SSGI 2021 turut disebutkan sebanyak 15 kabupaten/kota di NTT masuk ke dalam kategori merah atau memiliki angka prevalensi kekerdilan lebih dari 30 persen.

Sedangkan tujuh kabupaten/kota lainnya, berkategori kuning dengan prevalensi 20 hingga 30 persen.

Di sisi lain data milik Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan di 2020 membeberkan, terdapat 37.320 jiwa penduduk miskin berkategori ekstrem dari total 455.410 jiwa penduduk.

Sementara rumah tangga yang memiliki sanitasi layak, baru mencapai 60,04 persen atau 69.602 rumah tangga dan hal tersebutlah yang menyebabkan rentannya masalah kesehatan di masyarakat Timor Tengah Selatan.

BACA JUGA:

Tragis!! Seminggu Menghilang, Warga TTS Ditemukan Tewas di Dalam Hutan

Kualitas Pakan Kurang Akibatkan Kehilangan Sapi Unggul Di TTS, Begini Penjelasan Kadis Peternakan

 

Menurut Hasto, dibutuhkan kolaborasi semua pihak guna mengentaskan masalah kekerdilan pada anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan, sebagai upaya bersama menciptakan generasi emas Indonesia yang unggul dan berkualitas.

Hasto berharap angka prevalensi kekerdilan di kabupaten itu, dapat turun menjadi 43,01 persen di akhir tahun 2022, serta dapat melandai di angka 36,22 persen pada 2023.

“Dengan demikian, angka itu di 2024 bisa menuju di angka 29,35 persen,” ucap Hasto. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved