Insiden Pengeroyokan Ade Armando Disebut “Settingan”, Benarkah?
Diterbitkan Selasa, 12 April, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST, JAKARTA – Gegap gempita demonstrasi akbar BEM SI yang mencakup dari berbagai elemen eksekutif/senat kampus seluruh Indonesia kemarin Senen (11/4) menjadi anti klimaks, dengan 5 tuntutan yang didorong diantaranya : Penolakan 3 Periode Masa Jabatan Presiden, Penolakan IKN, Penurunan Harga BBM dan Migor.
Hal tersebut di sampaikan peneliti Braja Survei Indonesia, (BSI) Andy Kodrat, Selasa (12/4/2022)
Menurutnya, Anti klimaks dimulai dengan adanya perubahan titik aksi yang semula direncanakan diseputar istana bergeser menjadi didepan Gedung DPR/MPR RI sehingga banyak menimbulkan spekulasi wacana dan opini ditataran masyarakat hingga aktivis lainnya.
Semangat yang sejak beberapa waktu sebelumnya telah dibangun justru menurunkan giroh dan tensinya pasca diumumkan perubahan titik aksi secara dadakan dan last minute oleh perwakilan BEM SI, terlepas adanya indikasi penggembosan dan lain sebagainya.
Dan kemudian anti klimaks puncaknya dirasakan akibat terjadinya insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Hal ini menurut Andi, sangat vulgar dan dapat terbaca dengan jelas dari kacamata awam sekalipun bahwa masyarakat menilai ini jelas semua settingan untuk menghambat perjuangan mahasiswa dan masyarakat dalam menyampaikan kritik dan aspirasinya secara konstitusional, dari sini semakin memperjelas Potret Demokrasi Bangsa Indonesia ini, serta menegaskan bahwa Kedaulatan bukan lagi berada ditangan rakyat sebagaimana amanah Konstitusi UUD’45 Pasal 1 ayat 2, dimana Kedaulatan itu berada sepenuhnya ditangan rakyat dan dijalankan melalui MPR sebagai perwakilannya.
“Kedaulatan saat ini jelas dan mutlak berada ditangan kekuasaan pemerintahan sehingga dapat melakukan langkah-langkah apapun dalam upaya mempertahankan Kedaulatan Kekuasaannya melalui instrumen-instrumen yang dimiliki, meskipun harus melakukan tindakan represif terhadap pemilik kedaulatan itu sendiri yaitu rakyat.”Pungkas Andi.
VIDEO ADE ARMANDO DI KEROYOK:
https://youtu.be/q2mD8Ve5_HQ
BACA JUGA:
Video Awal Ade Armando Di Aniaya Yang Viral
Cuman Menteri Luhut yang Bisa Santai Terima Telepon Saat Presiden Jokowi Berpidato
Bahkan menurut Andi, Peristiwa pengeroyokan Ade Armando inipun semakin cepat berkembang baik dalam hal penanganan maupun informasinya, menarik perhatian dan dapat mengundang polemik berkelanjutan adalah langkah Menko Marinvest Luhut yang tiba-tiba datang langsung ke Rektoriatan UI bertemu Ari Kuncoro (12/4) yang disambut demo oleh para mahasiswa dengan orasi dan longmarch dari halte ke Balai Sidang UI dikutip dari berita CNNIndonesia.com, ini sungguh tidak menguntungkan posisi Jokowi dengan kondisi yang ada saat ini, lalu apa pula korelasinya, bukankah untuk masuk ke lembaga pendidikan Jokowi cukup menugaskan Mendikbud atau Menkumham tidak perlu Menkomarinvest seperti Luhut Panjaitan.
“Kita berharap Jokowi mampu melihat dengan baik dan bijaksana terkait tuntutan mahasiswa dan masyarakat serta manuver-manuver para pembantunya dalam menangani setiap persoalan pungkas Andy Kodrat yang juga sebagai Sekjen DPP LSM GDC’98 ini, saat ditemui Selasa (12/4) oleh awak media diseputaran Blok M Jakarta Selatan.