NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Pengamat Sastra, Tikwan Raya Siregar: Karya A. Yusran Memang Determinatif, Tidak untuk Semua Kalangan!

Listen to this article

Diterbitkan Rabu, 6 April, 2022 by NKRIPOST

Sementara itu, Tikwan Raya yang diketahui seorang pengamat sastra yang sangat kritis dan tajam mengupas sebuah karya, secara detail menjelaskan pemahamannya kepada hadirin yang datang. Bagi Tikwan karya Ali Yusran Datuk Majoindo yang lebih dikenal dengan nama pena A. Yusran ini merupakan sebuah tawaran untuk menemukan “jalan pulang”.

Memang, katanya kemudian, karya Pak Datuk tidak dimaksudkan tidak untuk semua kalangan. Apalagi untuk generasi milenial yang kurang membaca.

“Cerpen-cerpen Datuk ini sedikit peminatnya. Karena untuk memahami jalan pikirannya harus banyak membaca. Dan tentu saja harga yang harus dibayar mahal oleh pengarang sendiri ialah dirinya kesepian, karena jalan pikirannya tidak banyak diminati dan dimengerti oleh banyak orang ketika ia hidup, tapi hanya sedikit orang. Begitulah nasib para pemikir biasanya. Ketika dia sudah tiada, suaranya akan lebih keras lantang dari dalam kuburannya,” katanya dengan penuh semangat berbicara di depan hadirin.

BACA JUGA:

Implikasi Mata Kuliah Manajemen Pariwisata, Mahasiswa STKIP Sinar Pancasila Betun Adakan Wisata Ilmiah

Ia kembali melanjutkan pandangannya, “Datuk tidak sabar dalam menuliskan sebuah ide yang sangat besar hanya dalam wadah yang begitu kecil yakni cerpen. Mengapa tidak novel misalnya? Tapi ya begitulah Datuk. Baginya cerpen dan bentuk-bentuk karya tulis lainnya hanyalah wadah bukan tujuan.

Datuk juga tidak pernah menulis hanya untuk keisengan. Tulisannya sangat determinatif, cerpen-cerpennya mengabaikan metode sastra kebanyakan, dan kita akan kesulitan jika memakai kaidah teori sastra. Karya ini memang determinatif. Beberapa cerpennya yang sangat dekat dengan gagasan feminisme misalnya, didasarkan melalui dua aspek mendasar yakni kekuasaan dan kenyataan. Dia tidak akan bicara sebuah perlawanan dalam teks, tanpa melihat dua kutup kekuasaan yang bertolak belakang. Secara keseluruhan karya A. Yusran sangat kental dengan paham eksistensialis yang bercorak Timur bukan Barat. Kesemua cerpen hampir rata melabrak batas-bata. Di awal kita kenali cara berpikirnya seperti A misalnya, namun ternyata tidak A, ya ternyata tidak demikian. Karya-karya Datuk berbau tasawuf dengan maqom (tingkatan) yang tinggi,” katanya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved