Pengamat Sastra, Tikwan Raya Siregar: Karya A. Yusran Memang Determinatif, Tidak untuk Semua Kalangan!
Diterbitkan Rabu, 6 April, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST, SUMUT/MEDAN – Kumpulan 13 cerita pendek dengan judul sampul Siksa Dosa di Ujung Usia, karya A. Yusran, telah diluncurkan oleh penerbit Swarnadwipa, sekaligus telah dibedah dalam acara yang digagas Deli Art Community dalam diskusi rutin kebudayaan berlangsung pada Jumat, 25 Maret 2022, pukul 14.00 WIB sampai selesai di ruang lobbi kantor UPT Taman Budaya Sumut.
Bedah buku itu menghadirkan pembicara yakni Romulus Z.I. Siahaan dan Tikwan Raya Siregar yang dipandu moderator, Haykal Abimayu.
Sebelum dibedah Eko Satrio dalam pertunjukan dramatical reading memilih sebuah cerpen Di Sepenggal Waktu yang diambil dari salah satu judul cerpen berkisah tentang seorang renta pejalan kaki, bertemu dengan banyak objek yang menggelisahkan seluruh panca inderanya.
Dalam dialog yang sarat makna antar tokoh dan mahluk yang ditemuinya, lelaki itu dengan sadar menyimpulkan bahwa sejarah manusia belum dimulai. Lelaki itu dengans adar memilih mundur menjadi manusia. Ia ikhlas menjadi bagian dari para binatang yang gagal menggunakan otaknya.
BACA JUGA:
Bedah Buku “Kontruksi Pengelolaan Keuangan Daerah Berbasis Pancasila” Karya Dr. Tantri Bararoh
Dalam diskusi tanya jawab, Suyadi San, dari BRIN Sumut mengapresiasi dengan mengataka kumpulan Cerpen dalam Buku Siksa Dosa di Ujung Usia karya A. Yusran adalah sebuah karya besar karena mengangkat sisi kehidupan manusia secara universal, berlaku sepanjang zaman, menukik pada kehidupan yang nyata dan sangat berjiwa.
Romulus yang mengulas ketiga belas Cerpen mengatakan bahwa sebenarnya pengarang tengah menunjukkan isi pikiran, pengamatan bahkan potret pribadi dari pengarang.
“Apa yang ditulis dalam cerpen-cerpen ini menunjukkan pikiran-pikiran Datuk. Saya rasa karya ini memang sangat berguna bagi generasi mendatang,” katanya.