KMP: Daerah Otonom Baru Diminta Lanjut Asal Pemerintah Tak Lupa Kesejahteraan Orang Asli Papua
Diterbitkan Sabtu, 26 Maret, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST, JAKARTA – Konferensi Mahasiswa Papua (KMP) hari ini berkumpul di DKI Jakarta untuk menyamakan pemikiran dan pandangan serta merespon dinamika yang berkembang di Papua terkait agenda pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) tersebut.
Dimulai dari kekerasan yang terjadi berulang-ulang di tanah Papua, menurut koordinator KMP, Moy Boymasa, kekerasan itu terjadi dan terus beranak pinak seiring niat pemerintah memekarkan tanah Papua menjadi enam DOB baik di Papua maupun Papua Barat.
Publik di Indonesia, terkhusus masyarakat tanah Papua tengah disodorkan dengan wacana lahirnya enam calon DOB provinsi baru di Bumi Cenderawasih. Enam calon DOB itu antara lain Provinsi Papua Tabi Saireri, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Rencana itu menuai pro dan kontra. Pemerintah pusat berdalil, salah satunya ialah mempercepat pembangunan kesejahteraan warga masyarakat di dua provinsi paling timur Indonesia itu.
Koordinator KMP melihat elite politik sedang genit memperebutkan kursi empuk kekuasaan baik gubernur, wakil gubernur, bupati, maupun wali kota di tanah Papua ialah sesuatu yang normatif.
”Namun, hal terpenting setelah kuasa digenggam adalah siapa pemimpin yang mampu mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan umum bagi rakyat, itulah hal paling prinsip,“ tuturnya.