Martha Christina Tiahahu, Gadis Desa Abubu, Pulau Nusa Laut, Pahlawan Nasional
Diterbitkan Selasa, 22 Maret, 2022 by NKRIPOST
Martha Christina Tiahahu: “Tanah ini adalah tempat kita dilahirkan, jangan biarkan penjajah itu merebutnya”
NKRIPOST.CO, JEPARA – Martha Christina Tiahahu, Gadis Desa Abubu, Pulau Nusa Laut, Maluku lahir pada 4 Januari 1800. Ia adalah putri seorang kapitan, di usia 17 tahun mampu memimpin pasukan tentara rakyat Maluku melawan Belanda.
Sejak kecil ia telah menyaksikan perilaku kolonial yang sewenang-wenang terhadap masyarakat Maluku, termasuk monopoli perdagangan rempah-rempah.
Ketika menapaki usia muda, ia turut mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran, ikut membantu pendirian kubu pertahanan. Ia pun menyerukan kepada para perempuan untuk turut dalam perjuangan bersama laki-laki. Karena keberanian dan perjuangannya ia dijuluki Srikandi Tanah Maluku.
Pada Oktober 1817, Martha dan Sang Ayah tertangkap. Mereka dibawa ke Kapal Eversten. Ayahnya dihukum mati sementara Martha tak dihukum karena masih di bawah umur.
Pada Desember 1817, Martha bersama tahanan lain dibawa menuju Pulau Jawa untuk nantinya dipekerjakan di perkebunan kopi. Kesehatannya memburuk selama perjalanan, Martha menolak makan dan upaya pengobatan yang diberikan.
Pada 2 Januari 1818, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Jenasah Martha disemayamkan dengan penghormatan secara militer oleh Belanda. Pada 20 Mei 1969, Martha Christina Tiahahu diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Semangat dan perjuangannya hendaknya dihidupi hari ini untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara.
BERITA TERKAIT:
Peringati Hari Perjuangan Martha Christina Tiahahu, Pemprov Maluku Gelar Upacara Tabur Bunga
NkriPost – Purnomo.