Wakil Bupati Thomas E. Safanpo Lantik Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemda Asmat
Diterbitkan Jumat, 25 Februari, 2022 by NKRIPOST
Nkripost, Asmat – Rotasi jabatan di sebuah pemerintahan adalah sesuatu yang wajar demi penataan birokrasi menuju Good Government. Namun demikian rotasi jabatan itu pun harus berdasarkan aspek aspek integritas dan penilaian atas kinerja pejabat dalam kurun waktu tertentu.
Hari ini di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asmat, dilangsungkan sumpah pejabat Administrator dan Pengawas Eselon III dan Eselon IV yang berlangsung di Aula Wiyata Mandala, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Jumat (25/02/2022).
Acara pengambilan sumpah jabatan tersebut dihadiri oleh Tokoh Agama, Toko Adat, Tokoh Masyarakat, Pimpinan TNI-POLRI serta para pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asmat. Selain itu hadir juga Ketua DPRD Kabupaten Asmat, Yoel Manggaprou yang mendampingi Wakil Bupati Asmat.
Dihadapan 56 pejabat Administrator dan 122 pejabat pengawas yang dilantik, Wakil Bupati Asmat, Thomas E. Safanpo dalam sambutannya mewakili Bupati Asmat menerangkan bahwa, mereka yang menerima undangan adalah pejabat yang akan dilantik pada hari ini. Sedangkan yang tidak menerima undangan ada dua kemungkinan antara lain mereka yang tidak mengalami perubahan pada jabatan sebelummya dan kemungkinan kedua adalah mereka yang mengalami perubahan pada jabatan sebelumnya menjadi pelaksana pada instansi terkait.
“Yang tidak diundang itu ada dua kemungkinan; kemungkinan pertama yaitu mereka yang tidak diundang dan tidak dibacakan namanya, itu berarti posisinya tetap. Tidak mengalami pergeseran.
Kemungkinan kedua yaitu mereka yang kemudian dibacakan namanya menjadi pelaksana dan itu tidak dilantik. Sementara yang dilantik adalah mereka yang diundang dan dibacakan namanya untuk jabatan tertentu,” terang Wakil Bupati Asmat, Thomas E. Safanpo.
BACA JUGA:
BTS 4G Kominfo di Asmat Mulai Dibangun, Wakil Bupati Asmat Hadiri Peletakkan Batu Pertama di Distrik Akat
Thomas juga mengatakan, pihaknya masih akan melakukan kajian dan evaluasi lanjut terkait pengisian jabatan untuk rencana pelantikan berikutnya pada tanggal 11 Maret mendatang. Sehingga meminta agar pejabat yang telah disebutkan namanya agar lebih banyak berdoa, terutama untuk pejabat yang kinerjanya buruk, karena itu sewaktu-waktu masih bisa berubah.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Asmat dua periode ini meminta agar pejabat yang ada terutama orang asli Asmat dan Papua pada umumnya agar lebih banyak belajar serta mulai beradaptasi dan menguasai bidang kerjanya seiring perkembangan zaman.
Terkait ini, Thomas menilai masih banyak orang Asmat dan Papua pada umumnya yang masih ketinggalan sehingga sulit untuk bersaing. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar kesempatan yang ada lebih banyak untuk berbenah diri dan belajar daripada menuntut sesuatu yang diluar kesanggupannya.
“Jika sudah diberikan jabatan dan digaji oleh negara seharusnya belajar bukannya malas masuk kerja sehingga jika masyarakat bertanya dapat menjawab bukannya tidak mengerti atau tidak tahu.
Jangan bangga menjadi seorang sarjana.
Jangan berhenti belajar tapi mau berkompetisi dan mau beradaptasi dengan perubahan jaman itu sehingga bisa jadi orang yang berhasil dan tidak jadi penonton.
Jadi, pejabat itu harus punya keinginan untuk belajar. Terutama anak anak Asmat dan Papua. Karena ada pejabat lima tahun menjabat tapi masih tidak tau kerja. Bahkan ada yang sudah lama PNS tapi tidak pernah pengusulan naik pangkat. Tiap bulan hanya ingat terima uang tapi tidak pernah berpikir untuk kerja,” imbuhnya.
Kemudian dengan tegas, Thomas mengingatkan agar ASN tidak lagi terlibat Politik praktis. Karena ASN adalah aparatur negara yang sifatnya netral. Tugasnya bukan untuk berpolitik tapi untuk bekerja melayani rakyat. Jika kemudian ketahuan terlibat politik praktis, maka konsekuensinya ditanggung sendiri.
“Menjadi seorang ASN bekerja dan mengabdi kepada masyarakat dan negara diwujudkan dengan membantu mengadministrasikan dan mengarsipkan semua kinerja pemerintah daerah, dan bukan bermain politik. Mulai sekarang ASN berhenti sudah untuk bermain Politik agar kemudian tidak meminta untuk dikasihani,” pungkas Ketua Pembentukan Provinsi Papua Selatan ini. ***
(Jef)