Polemik Waduk Lambo, Pemda Nagekeo Disinyalir Bangun Skenario dan Pihak Keamanan Diduga Bermain Dua Kaki
Diterbitkan Senin, 17 Januari, 2022 by NKRIPOST
Nkripost.co, Negekeo – Polemik akan di bangunnya Waduk Lambo, menuai pro dan kontra ditengah masyarakat. Pasalnya akhir – akhir ini masyarakat menduga Pemda Nagekeo sementara membangun sebuah Skenario yang di sinyalir akan merugikan masyarakat terkait pembangunan Waduk Lambo.
“Terkait Waduk Lambo kami menduga ada skenario yang sedang dibangun oleh pemerintahan daerah Kabupaten Nagekeo salah satunya di desa Labolewa munculnya Suku Baru, dan di Rendu nama -nama kepala Suku baru padahal dia bukan kepala Suku, sehingga langkah – langkah itu untuk memuluskan jalannya agar yang kami pertahankan di anggap pembangkang oleh Pemda Nagekeo,” ungkap Wilbrodus Ou dalam konferensi pers yang gelar di Desa Rendu Botowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo Provinsi NTT, Senin (17/01/2022).
Wilbrodus juga Menjelaskan, pihaknya menduga skenario terstruktur yang mulai di bangun Pemda Nagekeo dengan munculnya pembentukan nama – nama suku.
“Kalau kami orang Rendu ini berbicara tentang kepala suku tidak punya hak untuk menguasai atas tanah, tetapi kepala Suku itu hanya sebatas untuk mengatur seremonial setiap tahun yang dilakukan. Sedangkan Tanah dikuasai suku – suku Woe atau anak suku/anak suku – suku atau tanah yang dikuasai oleh (Woe Ulu Manu) bukan kepala Suku, tetapi Skenario ini dibangun oleh Pemda Nagekeo seolah-olah tanah ini dikuasai oleh Kepala dan ini sudah terjadi,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Pemda Nagekeo Dituding Memaksa Bahkan Mengancam Masyarakat Adat Rendu, Lambo dan Ndora
Lebih lanjut Wilbrodus juga menyebutkan Apara Penegak Hukum (APH) juga terkesan lamban menanggapi Pengaduan yang telah di sampaikan oleh masyarakat.
“Kasus ini sudah dilaporkan seperti di desa Labolewa ke pihak Kepolisian, hanya kita melihat selama ini pihak keamanan tidak pernah menanggapi maka beberapa kali kita melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut kepada pihak keamanan terkait laporan yang kita laporkan.” Imbuhnya.
Lambannya kepolisian menanggapi Pengaduan, pihaknya menduga Aparat penegak hukum tidak netral dalam menyikapi persoalan polemik akan dibangunnya waduk Lambo.
“Kita menduga aparat penegak hukum jangan – jangan ikut bermain dua kaki, bukan hadir sebagai aparat penegak hukum tetapi hadir untuk premanisme yang berdasi, kontaktor, investor karena mereka datang bukan seperti keamanan tapi mereka hadir untuk mengawasi pihak investor. ” Tegasnya.(*)