Empat Peserta MTQ dari Padang Panjang, Bersaing di Cabang Tafsir Bahasa Indonesia dan Inggris
Diterbitkan Selasa, 16 November, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST, PADANG PANJANG. – Cabang Tafsir Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris merupakan cabang yang terbilang cukup sulit di MTQ Nasional XXXIX Tingkat Provinsi Sumatera Barat, lantaran selain penguasaan bahasa, peserta juga harus mampu menghafal 30 Jus Al Qur’an untuk bahasa Indonesia dan 15 Jus untuk bahasa Inggris.
Kendati demikian, Kota Padang Panjang dapat menghadirkan empat peserta yang berkompetisi di kedua cabang ini. Mereka, Meriani (putri) dan Azhari Andi (putra) pada Cabang Tafsir Bahasa Inggris dan Fatimah Zahra, SH.A (putri) dan Ibrohim Kholilullah (putra) pada cabang Bahasa Inggris.
BACA JUGA :
PABPDSI Limapuluh Kota Resmi di Lantik Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah S.P Dt. Marajo
Salah seorang pelatih Cabang Tafsir Bahasa Inggris, Joni Nasri menyampaikan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melatih dan memotivasi anak didiknya untuk memberikan yang terbaik. “Kalau latihan kita sudah maksimal. Namun untuk kompetitor ini cukup sulit, karena ada yang menjadi juara, baik di MTQ Sumbar beberapa tahun lalu, maupun di nasional,” sebutnya saat dihubungi, Selasa (16/11).
Ketua Majelis Hakim Tafsir Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Prof. Hamdani Anwar mengatakan, kontestan yang tampil memiliki kemampuan yang beragam. “Kontestan beragam, ada hafalannya yang bagus, penguasaan bahasa Inggrisnya bagus. Sehingga bisa menjawab dengan lancar. Tapi adapula yang sedang, ada pula yang lemah,” sebutnya.
Adapun bahasa inggris, lanjut Hamdani, yang dinilai antara lain vocabulary. Lima kata yang ditanyakan betul semua dapat 10. Kemudian, corelation between versus (hubungan antara ayat), dan verses of nuzul. “Kalau benar dapat 20, interpretation and conclusion, tafsiran dan analisis, serta kesimpulan dari penafsiran itu,” ujarnya.
Dengan menguasai tafsir Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, lanjut Hamdani, diharapkan umat Islam tidak ketinggalan dalam kancah internasional. “Mereka diharapkan bisa menguasai bahasa Inggris, tujuan jangka panjangnya mampu berbicara di kancah internasional,” tuturnya. (Daniel. S)