Pertemuan Bundo Kanduang Nagari Batu Payuang di hadiri Ketua LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota
Diterbitkan Minggu, 17 Oktober, 2021 by NKRIPOST
NKRI POST Lima Puluh Kota – Bundo Kanduang Nagari Batu Payuang kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, menggelar pertemuan, Minggu 17 Oktober 2021
Berdasarkan keterangan yang didapat dari Hartati SPd, sekretaris Bundo Kanduang nagari Batu Payuang yang merupakan panitia penyelenggara acara tersebut menyampaikan bahwa selaku panitia penyelenggara,Ia bersama tim telah mempersiapkan kegiatan tersebut secara maksimal.
“Saya bersama pengurus yang lain telah berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapkan acara pertemuan Bundo Kanduang ini agar bisa terlaksana dengan baik sesuai yang kita harapkan.” Terang Bundo Tati panggilan akrabnya dengan semangat.
Kemudian Bundo Tati menjelaskan lebih lanjut bahwa kegiatan pertemuan tersebut mendapat dukungan dari pemerintahan Nagari Batu Payuang.
“Acara ini dihadiri oleh pengurus Bundo Kanduang dan perwakilan dari jorong- jorong yang ada di dalam nagari Batu Payuang dan ini bisa terlaksana karana adanya suport dan dukungan dari pemerintahan nagari Budi Margana ,SKm dan perangkatnya serta Bamus dengan Ketua KAN yang selalu memonitoring kegiatan Adat ini.” Jelas Bundo.
“Pertemuan ini merupakan kegiatan dalam peningkatan kapasitas Bundo Kanduang yang dilaksanakan secara bergilir dan untuk pertemuan kali ini dihadiri oleh Dt.Damuanso selaku Ketua KAN, pengurus dan ketua LKAAM Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu YW. Dt Paduko Sati , N. Dt Paduko Rajo Lelo, Zulhikmi Dt.Rajo Suaro, sekaligus sebagai narasumber yang akan memberikan pemahaman adat kepada anggota Bundo Kanduang yang hadir.” Terang Bundo Tati menambahkan lagi.
Kegiatan pertemuan Bundo kanduang Nagari Batu Payuang tersebut usai kata sambutan, Ketua KAN, Dt Famuanso selanjutnya dan dibuka oleh Ardian sekretaris Nagari, Kemudian sampailah ke acara puncak yaitu penyajian materi oleh Zulhikmi Dt Rajo Suaro dan di dalam kesempatan ini Zulhikmi Dt Rajo Suaro menyampaikan banyak hal, di antaranya, Beliau sangat mengapresiasi kegiatan pertemuan tersebut.
“Kegiatan ini sangat Positif, sebagai upaya pelestarian adat dan budaya Alam Minang Kabau di tengah- tengah masyarakat yang saat ini sudah mulai memudar.” terang Ketua LKAAM dengan tegas.
“Dan ini merupakan tantangan dan tugas yang sangat mulia dan sudah menjadi kewajiban kita bersama sebagai pemangku Adat di nagari, dan ini termasuk salah satu program kami di LKAAM kabupaten Lima Puluh Kota,” kata Dt Rajo Suaro meyakinkan lagi.
“Bagian dari bidang pelestarian adat tersebut berasal dari Nagari Payuang ini, yaitu Yentiawarman Dt Paduko Sati.” jelas Zulhikmi Dt Rajo Suaro sambil menunjuk ke arah Dt. Paduko Sati yang kebetulan juga hadir di pertemuan tersebut.
Selain itu dalam materi yang disampaikan oleh Zulhikmi Dt Rajo Suaro menyampaikan bahwa menghadapi tantangan jaman yang semakin modern, diperlukan sinergitas antara semua elemen masyarakat agar budaya lokal tidak terpengaruh dengan perkembangan budaya luar.
“Untuk saat ini kita perlu membangun sebuah sistem guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi mengupayakan tali tiga sapilin, tigo tungku sajarangan, yaitu antara adat, syarak dan undang harus bersinergi, berjalan seiring dalam memerangi pengaruh budaya luar untuk merusak mental dan budaya kita orang timur, untuk itu mari kita satukan niat bahu membahu, saling melengkapi, sehingga adat dan budaya kita di Minang Kabau ini bisa bertahan dan di lestarikan,” kata Dt Rajo Suaro penuh harap.
Kemudian LKAAM Kabupaten Limapuluh Kota menjelaskan lebih lanjut dalam pelaksanaan pelestarian budaya dan tradisi para Bundo kanduang memiliki peran yang sangat penting.
“Masalah pelestarian Adat, Bundo Kanduang sangat memegang peranan penting dalam mendidik generasi Minang Kabau. Agar motto dari adat itu sendiri, adat basandi syarak, syarak basandi kitabbullah, betul-betul bisa di implementasikan di dalam kehidupan masyarakat Minang Kabau.”Ujar Dt Rajo Suaro memaparkan.
Terakhir Zulhikmi Dt Rajo Suaro Ketua LKAAM Kabupaten Lima Kota berharap pesan yang telah disampaikannya dalam pertemuan tersebut dapat menginspirasi para Bundo kanduang Nagari Batu Payuang.
“Apa yang saya sampaikan hari ini lebih kurang 4 jam mengupas masalah adat dan budaya yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari – hari baik itu dalam kelurga, kaum ,dusun jo Taratak, sampai ka Koto Jo Nagari. mudah – mudahan bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita semua.”Ujar Dt Rajo Suaro sambil menutup pertemuan acara Bundo Kanduang dengan membacakan Alhamdulillah.
NKRI POST ( 17/10 ) awak Media Melaporkan. (**)
