Sandiaga Uno Harapkan KM-Perisai Jadi Solusi Pembangunan Bangsa
Diterbitkan Selasa, 28 September, 2021 by NKRIPOST
Nkripost, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sangat mengapresiasi gerakan yang dibangun oleh Kader Muda Penggerak Pariwisata Indonesia (KM-Perisai). Ia pun berharap KM-Perisai menjadi bagian dari solusi pembangunan bangsa.
“Melalui Simposium ini, saya ingin apresiasi KM-Perisai dan kita harapkan dapat meningkatkan motivasi dan pengetahuan para kader-kader muda untuk terus bergerak secara kreatif dan produktif menjadi bagian dari solusi membangun bangsa,” ucap Sandiaga dalam sambutannya di acara Simposium KM-Perisai yang digelar secara virtual pada Senin (27/9).
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga berulang kali memuji langkah yang diambil sekolompok anak muda yang tergabung dalam lembaga anyar tersebut. Ia menyebut kehadiran anak-anak muda bersama KM-Perisai merupakan amunisi baru untuk akselerasi pariwisata tanah air.
Tak ingin potensi luar biasa itu redup sebelum berkembang, Sandiaga lalu dengan cepat menitipkan sejumlah pesan penting kepada para pegiat KM-Perisai untuk segera ditindaklanjuti.
“Kader-kader muda, saya ingin titipkan beberapa pesan untuk diperankan: be a millennial green champion (jadilah juara-juara milenial yang mengadopsi green technology and green mindset sebagai green leader). Kedua, jadikan eksistensi generasi milenial dalam bersosial media menyuarakan isu-isu keberlanjutan lingkungan dan yang ketiga, kuasai kompetensi secara unggul, professional, inovatif dan kreatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia berpesan agar kelompok pegiat pariwisata ini senantiasa menjaga kedisiplinan dan selalu memosisikan diri sebagai bagian dari ekosistem kehidupan.
“Teman-teman KM-Perisai jadilah pengungkit serta bangkitkan komitmen dalam sense of belonging. Ingat bahwa kita adalah bagian daripada ekosistem. Jadi kita harus punya keterkaitan dengan ekosistem kita, yaitu planet, people and prosperity,” pesan Sandiaga.
Di samping itu, bertepatan dengan momentum Hari Pariwisata Dunia ini, pihaknya kembali mempertegas soal konsep pengembangan pariwisata inklusif untuk mendorong pariwisata nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan konsep inklusif, harapannya jangan sampai pandemi ini meninggalkan rekan kita yang ada di kelas ekonomi terbawah. Prinsipnya adalah no one left behind (tidak ada seorangpun yang tertinggal), harus kita tarik dalam trend pemulihan dengan trend digitalisasi yang diakselerasi oleh pandemi Covid-19,” paparnya.
Sebagai mitra pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf, KM-Perisai harap Sandiaga dapat memainkan peran strategisnya dalam melakukan upaya mitigasi dan pemulihan di ekonomi. Ia juga mendorong agar dapat beradaptasi dengan keadaan kenormalan terkini dengan mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan atau 17 sustainable development goals.
“Selain itu, saya berharap teman-teman KM-Perisa yang dalam hal ini merepresentasi generasi milenial dan generasi Z, harusnya peduli terhadap isu-isu berkelanjutan, isu-isu lingkungan hidup, isu-isu sosial dan isu-isu tata kelola, bagaimana anak-anak muda semakin peduli terhadap lingkungan, terhadap manusianya dan juga terhadap kesejahteraan,” tandasnya.
Di akhir Sandiaga menegaskan pihaknya segera merangkul generasi muda dan unsur pentahelix dalam hal ini KM-Perisai untuk menyukseskan program Sustainable Tourism di masa mendatang.
“Keterlibatan generasi milenial termasuk KM-Perisai akan diarahkan pada pemaksimalan mamanfaatkan teknologi digital sebagai instrumen keberlanjutan dan instrumen keberadilan dan juga kita kembangkan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif melalui program upskilling, reskilling, dan entrepreneurship,” pungkasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf RI, Ryzki Handayani Mustafa mengatakan kehadiran KM-Perisai tentu semakin menguatkan peran Kemenparekraf dalam mendorong akselerasi pariwisata nusantara.
“Disadari atau tidak, beberapa fakta menunjukkan adanya kebiasaan masyarakat di kawasan destinasi wisata yang belum mengadopsi praktik-praktik yang selaras etika lingkungan. Ini dapat dilihat dari praktik penggunaan mesin biodisel (generator) di wilayah destinasi yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Untuk menjawab tantangan ini, kita butuh mitra komunitas salah satunya KM-Perisai ini untuk terlibat dalam agenda sosialisasi dan kampanye lingkungan,” katanya.
Ia menyebut ada tiga simpul peran yang dapat disinergiskan antara Menparekraf dan KM-Perisai, yaini domain inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Pada domain adaptasi, KM-Perisai dapat terlibat dalam beberapa aksi strategis yang mencakup: aksi pemulihan produk, pemulihan citra dan pemulihan pasar wisatawan nusantara. Lalu dilanjutkan pada tahap inovasi yang meliputi pengembangan produk, perluasan pasar dan terakhir kolaborasi yaitu mendorong digitalisasi produk dan pemasaran,” tuntasnya.(*)