DPRD Kota PGK : Arnadi Minta Pemkot Terapkan SOP Limbah Medis
Diterbitkan Senin, 12 Juli, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST, PANGKALPINANG – Meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang membuat Arnadi selaku Anggota DPRD Kota Pangkalpinang soroti penanganan limbah medis.
Di era pandemi Covid-19 ini, jumlah produksi limbah media di fasilitas layanan kesehatan meningkat tajam.
“Penambahan kasus konfirmasi positif covid terus bertambah. Kami mengamati dari media sosial Facebook Diskominfo PGK setiap hari kisaran 30-100 kasus perhari,” ucap Arnadi. Senin, (12/07/2021).
Oleh sebab itu, Ia meminta Penjot Pangkalpinang serius ubtuk menanggapi hal tersebut, karena dikhawatirkan akan menimbulkan hal lain yang dapat merugikan masyarakat.
“Kami minta pemkot betul-betul memperhatikan sampah medis ini. Terutama masker bekas pasien terkonfirmasi positif,” ujarnya.
Menurut Ketua Fraksi PKS DPRD ini, limbah medis yang berasal dari Fasyankes seperti puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan klinik memang sudah ada SOP penanganannya, namun proses pengumpulan dan pengangkutan serta pemusnahannya, harus memperhatikan keselamatan petugas.
“Sebetulnya yang harus diperhatikan pemkot adalah pasien isoman. Karena kebanyakan masker yang digunakan ataupun sampah lainnya, bercampur dengan sampah rumah tangga. Sehingga akan sangat rentan terjadinya penularan secara lebih masif kalau tidak ditangani dengan benar,” kata Arnadi.
Maka dengan itu, Arnadi meminta pemerintah membuat SOP atau regulasi mengenai limbah medis, kemudian sosialisasikan kepada masyarakat.
“DLH sebagai leading sektor harus tau data isoman, sehingga dapat melakukan penanganan sampah medisnya. Harus ada koordinasi lintas sektor bersama dinkes, BPBD dan DLH serta gugus tugas level terkecil di kelurahan dan RT,” pungkasnya. (*)