Hakekat “Korupsi” Apapun Dalihnya Tidak Bermoral
Diterbitkan Minggu, 11 Juli, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST.CO, JEPARA – Korupsi adalah merupakan musuh bersama. Dan ini tidak terjadi semerta kepentingan politik melainkan juga ketamakan pengusaha yang hanya meliat pembangunan dari harta yang mereka ingin kumpulkan. Mendidik pengusaha punya MORAL tidak kalah penting dari politisi & pejabat publik itu sendiri.
Jika berkorupsi menghimpun dana untuk memenangkan pemilu atau sasaran politis lainnya, maka “keberhasilan mencapai sasaran” = cacat moral. Dan tanpa moral sulit bangun Negara Pancasila yang landasan pijakannya: Ketuhanan Maha Esa.
Corruption pada intinya merupakan kerusakan prilaku “MORAL” BANGSA yang membentuk (membangun) karakter GOTONG ROYONG SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA PEMALAS, TIDAK DISCIPLINE, PENCURI, IDIOTS, tidak jujur, culas dan CURANG. Secara Teologis, Berkorupsi apapun motif nya, adalah Tidak Percaya Adanya Hari Pembalasan, yang merupakan salah satu pilar dari Keimanan.
Korupsi adalah melakukan tindakan curang, dilakukannya juga sembunyi-sembunyi, uang yang diterima juga sifatnya pribadi atau untuk golongan. Jadi, apapun alasannya korupsi tidak dibenarkan. Kita doakan yang berkorupsi dan pendukungnya semoga mendapat hidayah. Takut pada Tuhan. Kasihan sama rakyat.
Dimasa Pandemi Virus Covid-19 Seperti sekarang ini sebenarnya kesempatan Pemimpin Daerah untuk membuktikan diri sebagai pemimpin yang punya kemampuan dan kridibilitas serta transparan dalam penggunaan anggaran.
BACA JUGA;
Diberitakan Sulap Dana Komite, Kepala Sekolah SMAN Mutis Eban Ngaku Siap Diperiksa
Terlebih, Dimasa pendemi penyebaran Virus Covid-19, Yang dibutuhkan oleh warga masyarakat disaat ini adalah:
(1). Seorang leader Pemimpin yang mampu mengayomi penduduk menanggapi ancaman Covid dengan penuh dedikasi;
(2). Pemimpin yang disiplin tegakkan 5M;
(3). Pemimpin yany aktif nge-tes & bantu melacak korban;
(4). Pemimpin yang mengikuti petunjuk ahli dalam vaksinasi.
Karena kalau salah menerapkan kebijakan dalam suasana Covid-19 yang mencekam, jalan mengatasinya tidak mudah, temperamen manusia mudah dipicu amarah dan semua kita diuji apakah sudah matang sebagai warga masyarakat yang mendahulukan kepentingan bersama untuk survival bersama atau utamakan pribadi individu sendiri.
Dalam kegalauan suasana pandemi Covid-19 tumbuh kejengkelan. jika ada yang mengritik tajam langkah-tindak Pemerintah. Namun baik diingat: “tulisan kapur putih diatas papan hitam terbaca lebih jelas ketimbang ditulis di papan putih”. Beda pendapat itu akan menghasilkan kebenaran yang jelas.
Untuk 9 hari kedepan fokus seluruh kekuatan warga masyarakat perlu dipusatkan pada pengendalian penyebaran & pemusnahan virus Corona dengan terapkan 5M & untuk patahkan grafik naik korban Corvid dan keselamatkan kita bersama.
Bagi warga masyarakat, jangan sakit, jaga kesehatan, saling mengingatkan untuk menaati protokol kesehatan dan tidak perlu bepergian jika tifak ada kebutuhan mendesak.Menjaga diri, keluarga dan lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita terus berupaya memutus penyebaran wabah tanpa saling meninggalkan.***
NkriPost – Purnomo.