Belasan Tahun Di Jakarta Tak Kenal Cabup Sehati, Atiboy Ajak Warga Kemak Dukung Sahabat
Diterbitkan Sabtu, 28 November, 2020 by NKRIPOST
Nkripost, Jakarta – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak akan di gelar pada sejumlah Provinsi dan Kabupaten/kota di seluruh Indonesia tepatnya pada tanggal 9 desember 2020.
Pada Pilkada serentak tersebut, tidak terkecuali perbatasan RI-RDTL, Kabupaten Belu Provinsi NTT juga akan menyelenggarakan Pilkada yang diikuti dua pasangan calon dengan Tagline Paket SEHATI dan Paket SAHABAT.
Mengaku, Selama 16 tahun di Jakarta tidak mengenal sosok Calon Bupati Paket Sehati yang konon katanya berdomisili di Kabupaten Bogor, Tokoh muda Kemak Don Atyboy mengajak keluarga besarnya mendukung Pasangan Calon Bupati Belu Willy Lay dan Calon Wakil Bupati Ose Luan yang di kenal dengan tagline Paket Sahabat.
“Informasi yang beredar, calon bupati Belu Dr Agus Taolin Tinggal Di Bogor tapi saya Selama Belasan Tahun di Jakarta tidak pernah sekalipun Ketemu beliau, Apalagi merasakan peran beliau terhadap orang kemak di Jakarta?” Ujar Boy Sapaan Akrab Tokoh Muda Kemak Ketua Umum Ormas KORPS (Kajian Organisasi Politik dan Strategi) Nusatara ini. Sabtu, 28/11/2020.
Dirinya menilai saat ini sosok Willy Lay masih tepat untuk memimpin Kabupaten Belu, Selain karena sudah Lima tahun berpengalaman memimpin Belu, Atyboy menilai sudah ada bukti yang telah di lakukan Cabup Willy Lay Dan Cawabup Ose Luan untuk Orang Kemak khususnya Desa Sadi.
“Dalam Politik tentu akan ada perbedaan Pendapat, Tapi menurut saya sudah banyak yang di lakukan Pak Willy Lay Dan Pak Ose Luan Untuk keluarga kemak, Khususnya Orang Sadi yang salah satunya Jembatan Weutu. Tentu akan ada perdebatan tentang jembatan itu Program Pusat atau daerah, tapi pada kenyaataannya, tidak di pungkiri sejak Indonesia merdeka baru di Jaman Bupati Willy Lay lah jembatan Penghubung antara Desa Sadi dan Ibukota Kabupaten Belu di Bangun.” Papar Boy.
Aktivis anti korupsi Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi yang juga Direktur Utama PT MEDIA KORPS NUSANTARA tersebut mengisahkan sejak Indonesia merdeka hingga era awal kepemimpinan Bupati Willy Lay dan Wabup Ose Luan, ketika musim penghujan tiba, orang Sadi sudah menjadi kebiasaan, pertaruhkan nyawa mengarungi banjir demi mencapai Ibukota Kabupaten Belu yang jarak tempuhnya saat ini hanya 15 menit waktu tempuh.
“Dulu, sebelum jaman Pak Willy dan Pak Ose Luan, orang sadi jika ingin ke Atambua, di musim hujan selalu langgar banjir. Pertaruhkan nyawa’ iya! Kalau sekarang untuk ke Atambua sudah tidak membutuhkan waktu lama, Sekitar kurang lebih lima belas menit juga sudah sampai. Jika sudah begitu, terus orang kemak Sadi cari apa lagi? Mau langgar banjir lagi?” Ujar Pemuda Kemak Sadi yang juga seorang Advokat tersebut balik bertanya.
Atyboy juga mengakui, jika di masa kepemimpinan Bupati Willy dan Wabup Ose masih ada kekurangan, sehingga Ia berharap masyarakat Belu khususnya masyarakat kemak kembali mendukung Willy Lay dan Ose Luan agar keduanya menyelesaikan Pekerjaan Rumah mereka yang belum terselesaikan pada periode pertama.
“Kalau masih ada kekurangan, iya ada. Tidak ada pemimpin yang sempurna, apalagi baru hanya 4 tahun memimpin. Sehingga berikan kesempatan untuk mereka melanjutkan Program mereka yang tertunda ketimbang pemimpin baru yang akan memulai dengan program barunya.” Jelas Pemuda Kemak yang juga Penasehat LEMTARI (Lembaga Tinggi Adat Republik Indonesia) DPW NTT.
Ketika di konfirmasi terkait dirinya yang tidak memiliki hak pilih pada Pilkada kabupaten Belu, Advokat muda ini mengatakan pembangunan dan masa depan kabupaten Belu menjadi tanggung jawab dari semua orang Belu tanpa terkecuali.
“Masa depan kabupaten Belu ada di tangan segenap masyarakat Belu tanpa terkecuali. Jadi peran serta semua elemen masyarakat Belu untuk menjadikan Belu yang lebih maju, Utamanya, merupakan tanggung jawab segenap putra – putri Belu.” Ucap Atyboy.
Terakhit Pria kemak kelahiran Sadi ini mengajak segenap masyarakat Belu khususnya warga kemak untuk menikmati pesta Demokrasi Pilkada Kabupaten Belu ini, Ibarat PESTA yang di lalui dengan Sukacita. (*)