Data Siswa di Dapodik SDK Amahatan Dihapus, Diduga Untuk Kurangi Jam Mengajar Guru Sertifikasi
Diterbitkan Senin, 24 April, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST, BELU – Diduga atas perintah kepala Sekolah SDK Amahatan, Afonso Kolo, S.Pd, melalui operator sekolah menghapus data siswa di Dapodik SDK Amahatan SDK Amahatan, Mandeu, Kecamatan Rai Manuk, Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengakibatkan kekurangan jam mengajar guru sertifikasi.
Diketahui, sedikitnya 50 siswa yang dihapus dari dapodik kini belum ketahui dasar penghapusnya apa. Atas dasar itu, Jam mengajar bagi seorang guru sertifikasi yang awalnya 28 jam kini hanya 16 jam mengajar.
Atas tindakan kepala sekolah dan operator sekolah SDK Amahatan tersebut dinilai sangat merugikan seorang guru senior yang merupakan guru sertifikasi yang berinisial KL kekurangan jam mengajar.
Dari penghapusan data siswa di dapodik SDK Amahatan sang dikeluhkan oleh KL. Pasal, mengganggu jam sertifikasinya.
” saya tanya ke operator kenapa dihapus data siswa di dapodik yang mempengaruhi jam serifikasi saya, tapi jawab operator atas perintah kepala sakolah,” tuturnya saat dikonfirmasi lewat byphone, senin 24 April 2023 siang.
Awalnya, jelas KL, jam tatap mukanya 28 jam, namun kini operator sekolah atas perintah Kepala sekolah SDK Amahatan menghapus 12 jam sehingga sisa 16 jam tatap muka.
” saya menilai tindakan kepala sekolah SDK Amatahan sangat merugikan saya dalam hal jam sertifikasi saya,”pungkasnya.
Diketahui, lanjut KL, saat ia meminta ke operator untuk memprint profit guru, Ketika dilihat nol jam pada profil nol jam.
” saat saya tanya, operator menjawab penghapusan data siswa di dapodik atas perintah kepala sekolah SDK Amahatan,” jelasnya.
Sampai hari ini, kata KL, dasar penghapusan data siswa di dapodik belum tahu jelas. 50 siswa yang di delete oleh kepala sekolah dasarnya apa kini belum ada penjelasannya yang kini masih menjadi pertanyaan.
” saya sudah konfirmasi ke kepala sekolah untuk minta penambahan 12 jam yang diambil dari jam perpustakaan namun kepala sekolah bersih keras dan tidak mengindahkan permintaan saya,” pungkasnya.
Bahkan, lanjutnya, ada indikasi ancaman dari kepala sekolah terkait persoalan penghapusan data siswa di dapodik ini.
BACA JUGA:
Potret Dunia Pendidikan Di Kota Atambua Kabupaten Belu NTT
Janji Politik Bagi Para Lansia Di Belu Rupanya Hanya Sebuah Dongeng
Saat itu, lanjut KL, Kepala sekolah SDK Amahatan Afonso Kolo, S.Pd menyatakan bahwa jangan membesar besarkan persoalan ini.
” kalo ibu membesar besarkan persoalan ini maka konsekwensinya ibu akan dipindahkan dari SD ini.. Karena nanti saya akan laporkan ke Dinas Pendidikan dan dan Kantor Agama,”kutipnya.
Tidak hanya ini, sambung KL, semua guru honorer di SDK amahatan pun diduga ditekan dengan dalih Pengangkatan PPPK. Ia menyampaikan bahwa, untuk guru honorer jangan banyak omong karena nasib guru honorer ada di tangan kepala sekolah.
” bahkan dia (kepala sekolah) bilang untuk guru honorer ada di tangan kepala sekolah soal PPPK,” terangnya.
Hingga berita ini ditulis awak media ini sedang berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah SDK Amahatan Afonso Kolo*(Mario).