Soal Tambal Sulam Jalan Jalan Di Kabupaten Belu, Ini Penjelasan Kadis PUPR S. Vinsen Dalung
Diterbitkan Selasa, 28 Maret, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST. BELU, NTT – Terkait tambal sulam beberapa titik jalan berlubang yang ditemui di Kota Atambua, yang dikerjakan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam pemberitaan sebelumnya bahwa tambal sulam yang dikerjakan Dinas PUPR telah menarik perhatian khusus hingga berbagai kritik terus dilontarkan warga net (Facebook) di Kabupaten Belu.
Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belu, S. Vinsen Dalung menjelaskan bahwa tambal yang menggunakan sertu yang dikerjakan oleh pihaknya tersebut merupakan langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas.
Diakuinya, bahwa hasil tambal baik itu menggunakan sertu maupun aspal di beberapa titik berlubang yang dikerjakan oleh Pihaknya tidaklah bertahan lama.
” iya kita tahu itu, bahwa hasil tambal yang kita lakukan memang tidak bertahan lama, namun kita punya kepedulian untuk menutup beberapa jalan berlubang agar tidak menimbulkan kecelakaan” tuturnya saat ditemui di Ruang kerjanya, senin 27/03/23.
BACA JUGA:
Lopo Pelangi Yang Sejuk dan Indah Jadi Pilihan Favorit Bagi Pengguna Jalan BELU-TTU
Kapolres Belu Dampingi Kapolda NTT Hadiri HUT PolĂcia Nacional de Timor-Leste
Warga Belu Keluhkan Hasil Tambal Sulam Jalan Di Atambua: Hanya Buang AnggaranÂ
Selain itu, tegasnya, hasil tambal yang dikerjakan oleh pihaknya bersifat hanyalah sementara saja. Namun, di tahun 2023 ini akan ada intervensi program dan itu akan dikerjakan lebih baik lagi.
Dijelaskan Vinsen, untuk tahun 2023 ini ada dua macam intervensi program yakni, intervensi program jangka panjang seperti khusu untuk jalan berlubang yang ada di sentral, pasar baru dan depan tokoh bintang mas.
Sedangkan, lanjutnya, intervensi program setempat seperti ketika terdapat lubang dijalan mana langsung dikerjakan.
” itulah dua macam intervensi program yang akan kita lakukan pada tahun 2023 ini, dan itu akan kita intervensi lebih baik. Soal komentar masyarakat terkait, kalo tambah pake sertu lebih baik pake abuh saja. Saya sampaikan itu sifatnya pencegahan saja”tuturnya.
Dikatakannya, soal aspal yang digunakan untuk tambal beberapa jalan berlubang tersebut namanya aspal dingin. Dan ini digunakan untuk pencegahan saja karena sifatnya tidak bertahan lama.
” sementara ini kita siap untuk membuat perencanaan hingga persiapan lelang, agar di tahun 2023 ini sudah bisa intensifkan program tersebut,”tandasnya.*(Mario).