NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Araksi dan Pospera TTS Mengapresiasi Wabup TTS Dalam Menyikapi Persoalan Bonleu

Listen to this article

Diterbitkan Senin, 31 Mei, 2021 by NKRIPOST

Nkripost, SoE/TTS – Ketua Araksi, Alfred Baun dan Ketua DPC Pospera Kabupaten TTS, Yerim Fallo memberikan apresiasi yang tinggi untuk Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay dalam menyikapi persoalan penutupan sumber mata air Bonleu.

Wabup Army sendiri diketahui memerintahkan Direktur PDAM Soe untuk secepatnya mencabut laporan polisi di Polres TTS. Dirinya mendorong diadakannya dialog antara pemerintah dan masyarakat Bonleu guna menyelesaikan persoalan penutupan sumber mata air Bonleu.

” Saya kira langkah yang diambil Pak wakil Bupati adalah langkah yang paling bijak sebagai seorang pemimpin. Menyelesaikan persoalan Bonleu tidak bisa dengan dibawa ke jalur hukum. Pendekatan humas dengan mengedepankan dialog seharusnya diutamakan pemerintah. Kita apresiasi langsung pak wakil yang memerintah direktur PDAM Soe mencabut laporan polisi dan mengutamakan dialog,” ungkap Ketua Araksi Alfred Baun.

Hal senada juga diutarakan Yerem Fallo. Menurutnya, sejak awal seharusnya pemerintah melakukan pendekatan humanis dengan mengedepankan dialog bukan justru mempolisikan masyarakat.

Penutupan sumber mata air Bonleu sebenarnya merupakan ekspresi dari kekecewaan masyarakat Bonleu atas janji-janji manis pemda TTS yang tak kunjung ditepati pemerintah sejak tahun 1996. Sebagai orang tua, pemerintah seharusnya tidak mempolisikan anaknya (masyarakat) hanya karena “merengek” menagih janji pemerintah daerah. Dirinya mengingatkan pemda TTS akan tugas pemerintah yaitu menyelesaikan persoalan masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

” Mana ada orang tua yang anaknya merengek menagih janji lalu mempolisikan anaknya. Ini baru terjadi di TTS. Saya kira, langkah yang diambil pak wakil bupati merupakan langkah yang paling tepat. Cabut laporan polisi lalu kedepankan dialog dengan masyarakat,” ujarnya.

Tambahnya,Pemerintah seharusnya lebih mendengar rintihan dan keluhan daripada rakyatnya itu sendiri karena, ada rakyat baru ada negara. dalam hal ini pemerintahan yang baik itu langkah yang harus di ambil oleh pemerintahan yang baik itu Dialog bukan Laporan Polisi.cetus Yerim

Diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) TTS, Jhony Army Konay memerintahkan Direktur PDAM Soe, Lily Hayer untuk secepatnya mencabut laporan polisi dugaan pengrusakan jaringan pipa. Jika tidak segera dicabut, Wabup Army mengancam akan mencopot Lily dari jabatannya.

” Saya perintahkan segera cabut laporan itu, atau saya cabut dari jabatannya,” tegas Wabup Army dalam rapat klarifikasi yang di ruang komisi II DPRD TTS yang juga dihadiri pihak PDAM Soe. Namun sayangnya, dalam rapat klarifikasi tersebut Lily Hayer justru tak hadir.

Wabup Army menyesalkan langkah yang diambil pihak PDAM Soe dalam menyelesaikan persoalan di Desa Bonleu. Mirisnya lagi, langkah mempolisikan oknum warga Bonleu tersebut dilakukan Lily tanpa berkoordinasi dengan dirinya.

” Saya sangat sesalkan, kenapa tidak ada koordinasi dengan saya. Direktur PDAM Soe harus tahu etika juga. Saya ini wakil bupati. Saya justru tahu dari media. Saya sangat sesalkan hal ini,” ujar Wabup Army.

Laporan Nkripost.co
Biro TTS
Rhey Natonis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved