NTT Bisa Jadi Pusat Kekuatan di Kawasan Pasifik
Diterbitkan Jumat, 11 Desember, 2020 by NKRIPOST
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon saat memimpin Kunjungan Kerja Tim Panja Kerja Sama Kawasan Pasifik (KSKP) ke Kupang, NTT, Rabu (9/12/2020). Foto : Jaka/mr
NKRIPOST, NTT – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menilai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke depan bisa menjadi pusat kekuatan di kawasan Pasifik. Pasalnya, NTT memiliki banyak sekali potensi dari berbagai macam sisi dan memang potensi yang ada itu mendukung ke arah sana.
“Seperti yang disampaikan Pak Gubernur (NTT), visinya saya kira sudah sangat tepat sekali, bagaimana menjadikan NTT ini salah satu pusat kekuatan dari Kawasan Pasifik yang strategis dari berbagai macam sisi. Misalnya dari sisi renewable energy, ada potensi angin dan matahari yang bisa dimanfaatkan, kemudian juga dari sektor pertanian dan pangan,” kata Fadli saat memimpin Kunjungan Kerja Tim Panja Kerja Sama Kawasan Pasifik (KSKP) ke Kupang, NTT, Rabu (9/12/2020).
Di samping itu, politisi Fraksi Partai Gerindra ini berharap, melalui kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik juga bisa meredam terkait dengan berbagai macam isu yang mungkin tidak bersahabat dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita ketahui bersama, ada satu negara atau bahkan beberapa negara yang mungkin tidak memahami bagaimana konteks seperti di wilayah Papua. Dengan mengeliminasi kesalahpahaman inilah, kita bisa menjangkau lebih jauh kerja sama. Kalau kami tentunya di DPR akan menempuh diplomasi antar parlemen dengan negara lain,”imbuhnya.
Ke depan, kata legislator dapil Jawa Barat V ini, agar lebih konkret, maka perlu dilakukan diplomasi dengan negara-negara kawasan Pasifik. Mulai dari diplomasi kebudayaan, ekonomi, sosial dan diplomasi parlemen dari sisi DPR RI, misalnya dengan mengadakan Indonesia – Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di NTT.
“Kita berharap nanti tahun depan bisa menyelenggarakan sidang IPPP yang merupakan sidang parlemen Indonesia dengan negara-negara Pasifik Selatan. Semoga bisa diselenggarakan di sini (NTT), karena sidang pertama sudah berlangsung di Jakarta dengan mengundang 16 ketua perlemen di negara-negara Pasifik dan mereka hadir,” ujar Anggota Komisi I DPR RI itu.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan, dengan hadirnya BKSAP DPR RI ke NTT ini merupakan sebuah langkah maju bagi hubungan NTT dengan negara-negara di Kawasan Pasifik. Karena memang NTT juga sedang menjajaki beberapa kerja sama dengan negara-negara di kawasan pasifik.
“Misalnya saat ini kita juga telah mulai membicarakan free trade zone dengan negara Timor Leste. Menurut saya panja KSKP yang dibentuk oleh BKSAP DPR akan sangat membantu agar bagaimana panja ini punya manfaat besar untuk indonesia khususnya di NTT,” pungkas mantan Anggota DPR RI itu.
Selain itu, Viktor juga berterima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Karena telah memberikan banyak kebijakan yang sangat menguntungkan di NTT, pikiran-pikiran dari Presiden membuat pembangunan NTT ini berkembang.
“Dalam suatu kesempatan saya pernah meminta Presiden mencabut izin hak guna perusahaan yang selama ini diberikan, tapi tidak pernah dikerjakan selama puluhan tahun. Akhirnya kami kelola, dan untuk pertama kalinya, Provinsi NTT tahun depan panen garam sekitar 2800 hektar, kami juga akan mengundang Presiden,” tutupnya. (dpr)