Rachmawati Pernah Sebut Megawati Sumber Kekacauan, Buka Peluang Komunisme
Diterbitkan Kamis, 12 Oktober, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum, meskipun sama-sama anak Presiden Soekarno, namun dua anak perempuan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri dan Megawati Soekarnoputri berseberangan dan beda pandangan politik.
Bahkan, sebelum meninggal dunia pada tahun 2021 lalu akibat terkena Covid-19, Rachmawati Soekarnoputri pernah habis-habisan mengkritik kakaknya tersebut.
Bahkan, sejumlah dosa Megawati Soekarnoputri diungkap Rachmawati Soekarnoputri sang adik.
“Dalam catatan saya dia punya 12 dosa yang saya rangkum. Salah satunya ketika dia menandatangani amandemen konstitusi kita, lalu penjualan BUMN, dan masih banyak lagi,” ujar Rachmawati dikutip dari Youtube Suaradotcom, Rabu 11 Oktober 2023.
Rachmawati mengatakan, satu dosa besar Megawati Soekarnoputri yakni dia telah membangkitkan kembali komunis di Indonesia. Megawati sebut Rachmawati, telah memberi angin segar bagi komunis untuk tumbuh subur di Indonesia. Hal itu, lantaran Megawati kerap mengangkat soal kemiskinan, ketidakadilan, yang hanya membuat perlawanan dari kelas bawah ke kelas atas.
“Itu membuka peluang komunis kalau caranya begini. Bukan urusan khilafah lagi di sini. Khilafah sudah selesai, yang namanya pimpinan orang-orang yang adopsi dan rangkul khilafah sudah ada di barisan Jokowi kok,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Rachmawati Sebut Megawati Soekarnoputri Bukan Anak Ideologis Soekarno, Ternyata Ini Alasannya!
Oleh karena itulah, Rachmawati menilai sang kakak sejak awal merupakan sumber kekacauan di Indonesia.
“Benar, kalau Mega itu memang sumber kekacauan. Dia buka peluang komunisme untuk tumbuh subur di negara ini,” kata Rachmawati.
Selain itu, Rachmawati dalam sebuah wawancara pada tahun 2016 lalu, juga sempat mengungkapkan bahwa Megawati Soekarnoputri tidak pernah mewarisi ideologi ayah mereka Soekarno.
Menurutnya, Megawati memang merupakan anak biologis Soekarno, namun ia tidak pernah membawa ideologis dari sang proklamator RI tersebut.
“Ada anak biologis dan anak ideologis. Mega memang anak biologis tapi bukan anak ideologis. (Kalau Megawati) anak ideologis dia akan bawa pikiran-pikiran bapaknya. Tidak mungkin seperti sekarang ini,” pungkasnya.***(hops)