Presiden Prabowo Subianto Buka Kongres XVIII Muslimat NU, Sampaikan Pesan Ini
Diterbitkan Selasa, 11 Februari, 2025 by NKRIPOST

NKRIPOST SURABAYA – Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Jatim International Expo (JIExpo), Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Senin, 10 Februari 2025. Kongres bertajuk “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, Meneduhkan Peradaban” ini dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia.
Rangkaian acara dimulai dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang mengundang rasa kebangsaan bagi para peserta. Setelahnya, lagu “Ya Lal Wathan” yang merupakan simbol kecintaan terhadap Tanah Air dinyanyikan bersama dengan penuh semangat, diikuti dengan mars Muslimat NU oleh paduan suara Muslimat NU Kabupaten Blitar.
Suasana makin syahdu ketika acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran dan shalawat badar. Nuansa kebudayaan juga terasa ketika perwakilan siswi Khadijah Surabaya menyuguhkan tarian khas Provinsi Aceh, Tari Saman.
Pada acara kongres ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa meluncurkan tiga program baru Muslimat NU yakni Mustika Darling (Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Sadar Lingkungan), Mustika Mesem (Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Sehat dan Bugar).
Ketum PP Muslimat NU juga secara simbolis menyerahkan tiga rompi kepada para relawan Mustika Darling, Mustika Mesem, dan Mustika Segar.
“Kami juga akan deklarasikan Mustika Segar, muslimat cantik sehat dan bugar. Hanya yang ketiga ini karena masing-masing sudah bawa baju seragam maka nanti kita akan di Asrama Haji sambil kita memastikan bahwa senam Muslimat NU ini akan menjadi bagian penguatan Muslimat NU yang sehat dan bugar,” ucap Khofifah.
Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Muslimat NU dalam memajukan bangsa bersama pemerintah. Di samping itu, Kepala Negara juga menyampaikan penghargaan kepada NU yang turut membesarkan Muslimat NU.
“Saya sangat hormat. Saya menyampaikan penghargaan kepada Muslimat, kepada NU yang membesarkan Muslimat. Luar biasa NU dalam sejarahnya, dalam tradisinya, dalam setiap krisis bangsa, NU muncul untuk menyelamatkan bangsa,” ujar Presiden.
Dukung Peran Muslimat NU, Presiden Prabowo Soroti Isu Lingkungan, Kemiskinan, dan Kesehatan
Melalui program Mustika Mesem, Presiden Prabowo mendukung komitmen Muslimat NU untuk ikut serta dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Kepala Negara mengatakan bahwa program ini memiliki tujuan mulia yang dapat dikerjakan secara bersama untuk kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA:
Presiden Prabowo Subianto: Kekuatan Pertahanan Penting dalam Menjaga NKRI
Presiden Prabowo Subianto Tinjau Langsung Makan Bergizi Gratis Di SDN Kedung Jaya 1 Bogor
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya terhadap tiga program yang akan diluncurkan oleh Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Ketiga program tersebut yakni Mustika Darling (Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Sadar Lingkungan), Mustika Mesem (Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Kuat Mandiri Perkasa Sehat dan Bugar).
“Saya sangat terkesan dengan program-program Muslimat, program-program Ketua Umum Muslimat. Mustika Darling ini sangat menentukan. Memang benar Ibu Khofifah bisa menangkap, kita harus sekarang sadar lingkungan. Kita harus menjaga kebersihan dan itupun kita dapat pelajaran bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,” ujar Presiden.
Melalui program Mustika Mesem, Presiden Prabowo mendukung komitmen Muslimat NU untuk ikut serta dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Kepala Negara mengatakan bahwa program ini memiliki tujuan mulia yang dapat dikerjakan secara bersama untuk kesejahteraan rakyat.
“Kemudian komitmen Muslimat untuk ikut serta dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem, Mustika mesem. Ini memang tujuan yang mulia,” kata Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa komitmen Muslimat NU dalam program Mustika Mesem selaras dengan agenda besar pemerintah. Sebagai Kepala Negara yang mendapat mandat dari rakyat, Presiden Prabowo menganggap perjuangan ini sebagai tugas utama yang harus diwujudkan.
“Itupun saya ambil sebagai panggilan perjuangan saya sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 yang diberi mandat oleh rakyat itu saya jadikan suatu tugas yang harus saya kerjakan,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo juga menyampaikan refleksi atas 100 hari pertama pemerintahannya yang berjalan dengan baik dengan tim yang kuat. Presiden menegaskan bahwa pemerintahannya didasarkan pada niat yang tulus untuk menegakkan keadilan, kebenaran, dan kejujuran.
“Saya makin percaya makin yakin dengan itikad baik dengan niat yang tulus insyaallah Yang Maha Kuasa akan turun dan membantu kita, niat kita adalah menegakkan keadilan dan kebenaran dan kejujuran, itu niat kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya. Meski demikian, Presiden juga mengingatkan perlunya introspeksi diri agar bangsa ini dapat maju dengan lebih baik.
“Selalu saya katakan kita harus berani introspeksi diri, mawas diri, dan kita harus berani menegakkan kebenaran. Saya selalu mengajak kebaikan, saya selalu mendekati dengan cara yang saya ingin, kerukunan,” ungkapnya.
Dengan semangat kebersamaan, Presiden berharap Kongres XVIII Muslimat NU dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang dapat memperkuat peran organisasi tersebut dalam membangun bangsa. “Selamat berjuang muslimat, selamat berjuang TNU,” tandasnya.
Sebagai tanda resmi dibukanya Kongres XVIII Muslimat NU, Presiden didampingi Wakil Presiden beserta undangan lainnya menabuh rebana yang diikuti dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta. Dengan tabuhan rebana ini, Kongres XVIII Muslimat NU resmi dimulai dengan membawa semangat baru bagi seluruh anggota Muslimat NU dalam menjalankan perannya di tengah masyarakat.
Turut hadir dalam kongres tersebut yakni Wakil Presiden Gibran Rakabuming, para Menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf.***