Peringati HUT RI Ke-79 Personil Satbrimob Polda Jabar Ikuti Pengibaran Bendera Merah Putih Di Puncak Tertinggi Jaya Wijaya Papua
Diterbitkan Minggu, 18 Agustus, 2024 by NKRIPOST
NKRIPOST PAPUA – Salah Satu personel Brimob Polda Jabar, Bharaka M. Imron Ali Basya, berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Jayawijaya, Papua, pada 17 Agustus 2024 bersama dengan 18 Personil Gabungan dari Satgas Damai Cartenz, Amole dan Brimob Polda Papua. Pendakian ini dilakukan dalam rangka Pengibaran Bendera Merah Putih memperingati HUT RI-79.
“Pendakian ini merupakan wujud nyata dari semangat patriotisme dan kebangsaan para personel Polri Khususnya Brimob dalam menjaga kedaulatan NKRI,” ujar Dansat Brimob Polda Jabar, Kombes Pol. Donyar Kusumadji, S.I.K., dalam keterangannya.
Bharaka M. Imron Ali Basya ini merupakan Anggota Kompi 2 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Jabar yang sedang bertugas dalam Satgas Ops Damai Cartenz-2024.
Ia bersama rombongan memulai pendakian pada 14 Agustus 2024 dan berhasil mencapai puncak Cartenz pada 17 Agustus 2024. Rombongan berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung tertinggi di Indonesia tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi keberhasilan personil Satbrimob Polda Jabar dalam mendaki Gunung Cartensz dan mengibarkan bendera merah putih,” ujar Dansat Brimob.
Ini menunjukkan bahwa semangat juang dan dedikasi para personel Brimob tidak pernah padam, bahkan di medan yang berat sekalipun.
Dansat Brimob juga menyampaikan bahwa pendakian ini merupakan bagian dari program Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.
“Kami berharap, keberhasilan ini dapat menginspirasi masyarakat Papua untuk terus mencintai dan menjaga NKRI,” tambah Kombes Pol. Donyar Kusumadji, S.I.K.,.
BACA JUGA:
Satgas Yonif 323 Buaya Putih Kibarkan Bendera Raksasa di Atas Ketinggian Bukit Cakra Papua
Raut Wajah Ceria dan Bahagia dari Masyarakat Pedalaman Papua Karya Ksatria Buaya Putih
Selama Pendakian Berlangsung Yang Menjadi Tantangan Adalah Proses Aklimatisasi Dikarenakan Perubahan Ketinggian Yang Signifikan Dan Suhu Udara Yang dingin, serta Kondisi Minimnya Oksigen Ketika Memasuki Ketinggian 4200 mdpl.
Selain Itu Hujan Es Yang Menemani Perjalanan juga sangat Menyulitkan Pendakian, Untungnya Dengan Kesiapan Yang Matang Rombongan Berhasil Melewati semuanya Hingga Sampai Puncak dan Kemudian Turun Dengan Selamat dan Personil Lengkap.***(Fuljo Saefulrohman)