Natal Ditetapkan Tanggal 25 Desember, Apakah Yesus lahir Tanggal 25 Desember?
Diterbitkan Minggu, 24 Desember, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST, JAKARTA – Sebentar lagi, seluruh umat Kristiani di dunia akan merayakan Natal. Perayaan ini jatuh pada 25 Desember setiap tahunnya. Umat Kristiani akan bersukacita merayakan Natal sebagai hari kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Pemilihan 25 Desember sebagai perayaan Natal setiap tahunnya pun menarik untuk dibahas.
Penetapan 25 Desember sebagai perayaan Natal masih diselimuti perdebatan pro dan kontra. Dikutip media.isnet.org, kata Christmast (Natal) merupakan kependekan dari Mass of Christ yang disingkat Christ-Mass. Perayaan ini berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke-empat yang berasal dari adat masyarakat penyembahan berhala.
Dilansir katolisitas.org, Gereja Katolik telah menetapkan kelahiran Yesus Kristus pada 25 Desember. Walaupun sejatinya, tidak ada yang tahu pasti kelahiran Yesus Kristus. Alkitab juga tidak menyebut tanggal kelahiran Sang Juru Selamat itu.
Mengutip etheses.iainkediri, pandangan pertama mengenai perayaan Natal yang jatuh pada 25 Desember berawal dari pada,abad ke-10. Bangsa Romawi merayakan hari lahirnya Dewa Matahari yang disebut sebagai Saturnalia pada 25 Desember. Pada saat itu, matahari berada di titik paling jauh dari garis khatulistiwa. Ketika matahari memperpanjang kekuatan untuk naik dalam titik bolak-balik perjalanan tahun,di saat itu pula lah daerah Eropa mengalami waktu siang yang lama tanpa malam atau disebut Saturnalia.
Pandangan kedua menyampaikan bahwa Yesus Kristus sebenarnya tidak lahir pada 25 Desember. Hal ini dibuktikan oleh cerita para penggembala yang tengah menggembalakan hewan peliharaannya. Ketika Desember-Januari, kawasan Timur Tengah mengalami musim dingin sehingga tidak masuk akal untuk menggembalakan hewan. Namun, pada saat itu, umat Kristiani tetap mempercayai Natal sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.
Terlepas dari pro dan kontra, perayaan Natal merupakan momen penting dan sakral bagi seluruh umat Kristiani di dunia. Sebab, umat Kristiani menyambut penuh suka cita dan berbagi kasih sayang dengan sesama mulai dari bertukar kado, menghias pohon natal, dan memasak makanan-makanan khas Natal.
BACA JUGA:
Pantau Kesiapan Perayaan Natal, Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono Kunjungi Gereja di Kota Jambi
Apakah Yesus lahir tanggal 25 Desember?
Ada banyak orang mempertanyakan, apakah benar Tuhan Yesus Kristus lahir di dunia tgl 25 Desember? Sejumlah orang kemudian membuat banyak teori, yang seolah-olah ingin menunjukkan bahwa hari raya Natal di tanggal 25 Desember berasal dari kebiasaan kafir. Apakah benar demikian?
Keberatan dan tanggapan tentang perayaan Natal 25 Desember
Berikut ini adalah penjelasan yang kami sarikan dari buku karangan Taylor Marshall, The Eternal City: Rome and Origins of Catholic Christianity, ((Link: http://taylormarshall.com/2012/12/yes-christ-was-really-born-on-december.html)), [teks dalam kurung adalah tambahan dari Katolisitas]:
Gereja Katolik, setidaknya sejak abad kedua, telah mengklaim bahwa Kristus lahir di tanggal 25 Desember. Meskipun demikian, ada banyak pendapat bahwa Tuhan kita Yesus Kristus tidak lahir pada tanggal itu. Berikut ini adalah tiga macam keberatan yang umum terhadap tanggal tersebut, dan tanggapan atas masing-masing keberatan itu:
Keberatan 1: Tanggal 25 Desember dipilih untuk mengganti festival pagan Romawi, yang dinamakan Saturnalia. Saturnalia adalah festival musim dingin yang populer, sehingga Gereja Katolik dengan bijak menggantikannya dengan perayaan Natal.
Tanggapan atas Keberatan 1: Saturnalia adalah peringatan winter solstice, yaitu titik terjauh matahari dari garis khatulistiwa bumi. Namun demikian titik winter solstice jatuh pada tanggal 22 Desember. Memang benar bahwa perayaan Saturnalia dapat dimulai sejak tanggal 17 Desember sampai 23 Desember. Tetapi dari tanggalnya sendiri, tidak cocok [tidak ada kaitannya dengan tanggal 25 Desember].
Keberatan 2: Tanggal 25 Desember dipilih untuk menggantikan hari libur Romawi, Natalis Solis Invicti, yang artinya, “Kelahiran dari Matahari yang tak Terkalahkan” [atau dikenal sebagai kelahiran dewa matahari]
Tanggapan atas Keberatan 2: Pertama-tama, mari memeriksa kultus Matahari yang tak Terkalahkan. Kaisar Aurelian memperkenalkan kultus Sol Invictus atau Matahari yang tak Terkalahkan di Roma tahun 274. Aurelian mendirikan pergerakan politik dengan kultus ini, sebab namanya sendiri Aurelian, berasal dari kata Latin aurora, yang artinya “matahari terbit”. Uang logam koin masa itu menunjukkan bahwa Kaisar Aurelian menyebut dirinya sendiri sebagai Pontifex Solis atau Pontiff of the Sun (Imam Agung Matahari). Maka Kaisar Aurelian mendirikan kultus matahari itu dan mengidentifikasikan namanya dengan dewa matahari, di akhir abad ke-3.