Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi Minta BMKG Adakan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami
Diterbitkan Kamis, 24 Agustus, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST, AROSUKA – Sumatera Barat dikenal dengan daerah rawan bencana, salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah ancaman gempa bumi hingga tsunami. Hal ini pernah diungkapkan oleh Kepala Bidang PK BPBD Sumbar Syahrazad Jamil beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan ada potensi gempa bumi besar dan tsunami hingga 10 meter di Sumbar yang diakibatkan oleh patahan Megathrust Mentawai.
Menanggapi hal tersebut anggota Komisi V DPR RI Athari Gauthi Ardi meminta BMKG yang merupakan mitra kerja Komisi V, untuk melaksanakan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami secara berkelanjutan untuk masyarakat Sumbar.
“Potensi bencana di Sumbar sangat besar. Setiap tahunnya pasti terjadi gempa bumi dan ancaman tsunami. Saya pernah dengar informasi dari BPBD Sumbar bahwa apabila terjadi patahan Megathrust Mentawai, maka akan ada gempa besar dan Tsunami yang cukup tinggi. Untuk itu masyarakat kita harus tereduksi dengan baik dan paham akan mereka lakukan apabila terjadi bencana seperti itu,” kata Athari kepada Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG saat menghadiri acara Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Sumatera Barat di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan, Rabu (23/8/23).
Melalui kegiatan itu Athari ingin masyarakat Sumbar menjadi tanggap akan kegempaan dan tsunami, sekaligus menjadi upaya meminimalisir jumlah korban jika terjadibencana.
BACA JUGA:
Tiga Tahun Jaksa Tuntut Dua WNA Dalam Kasus Suap Pengurus KTP di Bali
Buntut Sepuluh Tahanan Kabur Lewat Septic Tank Kapolres Rumbai Di Copot Dari Jabatan
“Dengan adanya edukasi secara berkelanjutan seperti itu, mudah-mudahan kalaupun terjadi bencana jumlah korban dapat kita minimalisir, walaupun sebenarnya kita berharap dan berdoa kepada Allah SWT agar tidak terjadi bencana,” ujar Wasekjend DPP PAN itu.
Selain itu juga dikatan Athari Gauthi Ardi, dirinya terus mendorong adanya kolaborasi dari berbagai stakeholder, baik pemerintah, Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.
“Saya juga mendorong dan memperkuat kolaborasi antar berbagai stakeholder, baik itu pemerintah, NGO, LSM kelompok masyarakat dan swasta untuk bersama-sama mengedukasi, melakukan mitigasi dan pengurangan resiko bencana,” ujar Athari.
Meskipun demikian, Legislator muda tersebut juga berharap dan berdoa agar ancaman bencana yang dikhawatirkan tersebut tidak terjadi dan masyarakat diberi keselamatan.
“Namun saya terus berdoa kepada Allah SWT agar tidak terjadi bencana seperti yang disampaikan. Mudah-mudahan kita semua dalam lindungan dan diberi keselamatan oleh Allah SWT, Amiinn” pungkasnya. (Nazwir Koto)