NKRIPOST

NKRIPOST – VOX POPULI PRO PATRIA

Viral Patung Maria Menangis Darah, Ini Himbauan Uskup Italia

Listen to this article

Diterbitkan Minggu, 4 Juni, 2023 by NKRIPOST

Ilustrasi

NKRIPOST, ROMA – Seorang uskup Katolik di Italia, Marco Salvi, telah meminta umat untuk tidak menghadiri acara untuk melihat patung Perawan Maria yang diduga mengeluarkan air mata darah. Ia mengatakan gereja masih menyelidiki klaim “supernatural” tentang patung itu.

Dalam siaran pers yang disitat dari Sindonews, pada Kamis (1/6/2023), Uskup Marco Salvi dari Keuskupan Civita Castellana, yang terletak 65 kilometer utara Roma, mendesak orang-orang menghindari melihat apa yang disebut patung Madonna of Trevignano.

“Mengacu pada dugaan fenomena supernatural di Trevignano Romano, saya memberi tahu Anda bahwa Komisi Keuskupan, yang dibentuk oleh saya dan bertanggung jawab, masih bekerja untuk… mencapai keputusan yang menyeluruh dan definitif dari pihak gereja,” papar uskup tentang patung itu.

Marco Salvi menyatakan, umat Katolik tidak boleh mengatur pertemuan publik yang memberi kesan atau kepastian bahwa gereja telah mengesahkan fakta Trevignano.

“Umat tidak disarankan untuk berpartisipasi dalam acara semacam itu sampai ada pernyataan definitif oleh otoritas yang bertanggung jawab,” lanjutnya, dikutip dari ANSA.

Menurut laporan media lokal, Kasus aneh yang melibatkan patung Maria yang menangis di Trevignano, dekat Roma itu dimiliki seorang wanita berusia 53 tahun bernama Gisella Cardia.

Gisella Cardia adalah seorang “peramal” yang mengadakan acara pada hari ketiga setiap bulan untuk memamerkan patung yang diduga mengalami fenomena supranatural.

“Saya tidak akan bergerak sedikit pun karena saya berada di rumah Tuhan dan saya memiliki Madonna di sisi saya,” kata Cardia.

Selain menunjukkan penampakan, Cardia memberi tahu kerumunan yang berkumpul apa yang dikatakan Perawan kepadanya, biasanya pesan harapan, dikutip dari RT.

Gisella Cardia mengatakan dia tidak akan bergerak sedikit pun dan akan terus menjadi tuan rumah acara tersebut.

Dia telah meningkatkan jumlah pengikut yang signifikan dalam lima tahun sejak dia mulai mengadakan pertemuan itu.

Gisella Cardia sering menunjukkan ‘penampakan’ kepada penonton, seperti air mata merah darah yang diduga merembes dari patung Perawan Maria.

Sebelumnya, Gisella Cardia pindah ke Trevignano setelah menerima hukuman percobaan dua tahun karena bangkrut ketika perusahaan keramiknya bangkrut di Sisilia pada 2013, dikutip dari ANSA.

Gisella Cardia hingga beberapa tahun lalu menggunakan nama lahirnya, Maria Giuseppa Scarpulla, sebelum menggunakan namanya yang sekarang.

Dia mengatakan, telah membeli patung itu di kuil penampakan Bosnia di Medjugorje beberapa tahun lalu.

Ia tengah diselidiki atas tuduhan penipuan setelah mengklaim patung Perawan Maria miliknya dapat menangis darah dan menggandakan gnocchi dan pizza. Ribuan orang kemudian berbondong-bondong untuk melihat ramalan Gisella Cardia setelah patung Our Lady of Trevignano Romano miliknya mulai ‘menangis’ darah.

Pengikut percaya dia membawa pesan dari Perawan Maria dan beberapa mengatakan dia bahkan telah meramalkan pandemi Covid. Namun, menurut media setempat, penyelidik gereja baru-baru ini menemukan bahwa darah yang ditangisi patungnya tidak suci dan sebenarnya berasal dari babi. Otoritas keamanan percaya dia sekarang telah melarikan diri setelah menipu para pengikutnya dengan sumbangan puluhan ribu Euro.

Selain itu, polisi juga mendapat perintah untuk menghancurkan tempat perlindungan yang dibangun untuk menonton patung milik Gisella Cardia itu.

BACA JUGA:

Doa Novena Tiga Salam Maria, Lengkap Tata Cara dan Susunan Doa

Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku Dorong Paroki Malaka, Belu dan TTU Kerjasama Dengan Pemda Ciptakan Kemandirian Pangan

Pesan Natal Paus Fransiskus: Acuh Terhadap Nasib Orang Miskin Telah Menghina Tuhan

Merespon Fenomena aneh tersebut, sebuah lembaga telah dibentuk di Roma, Italia, untuk mempelajari dugaan penampakan Bunda Perawan Maria dan fenomena supernatural lainnya di Gereja Katolik. Observatorium Internasional tentang Penampakan Maria dan Fenomena Mistis (OISA) didirikan pada bulan April dan merupakan bagian dari Akademi Maria Internasional Kepausan.

Observatorium ini, sebagaimana dilansir dari Sindonews, Minggu (4/7/2023), bertujuan untuk meneliti dugaan penampakan Maria dan fenomena lainnya, seperti tangisan atau pendarahan yang tampak pada patung dan gambar Maria, yang keasliannya belum dinyatakan oleh otoritas yang berwenang.

Suster Daniela del Gaudio, seorang suster Fransiskan dari Hati Maria Tak Bernoda, adalah direktur observatorium.

“Tugas observatorium bukanlah untuk menilai atau campur tangan dalam dugaan penampakan atau fenomena, tetapi untuk mempelajari bagaimana peristiwa ini terjadi dan untuk memberikan informasi dan dukungan kepada para uskup dari berbagai keuskupan yang perlu melakukan penyelidikan di bidang ini,” katanya dalam konferensi pers awal bulan ini, seperti dilansir majalah Italia Famiglia Cristiana yang disitir dari Catholic Herald, Minggu (4/6/2023).

Seorang uskup diosesan bertanggung jawab untuk memberikan pengakuan resmi atas penampakan yang terjadi atau sedang terjadi di keuskupannya menurut proses dan kriteria khusus yang digariskan oleh Vatikan.

Komisi keuskupan juga akan dilibatkan. Salah satu kriteria terpenting untuk menyetujui penampakan, kata Del Gaudio, menurut Famiglia Cristiana, adalah konsistensi pesan yang disampaikan oleh para visioner atau para visioner dengan pesan wahyu publik yang terkandung dalam Kitab Suci.

Dia menjelaskan penampakan Maria tidak memperkenalkan wahyu baru; mereka membawa aktualisasi Injil yang berbuah secara rohani dalam sejarah manusia.

“Observatorium baru akan mengambil pendekatan multidisiplin untuk mempelajari penampakan Maria dengan para sarjana dari bidang sosiologi, budaya, psikologi, kedokteran, dan teologi,” jelas Del Gaudio.

Observatorium tersebut memulai aktivitasnya pada 15 April dan berkantor pusat di kantor Akademi Marian Internasional Kepausan di Roma. Kepala akademi, Pastor Stefano Cecchin, OFM, mengatakan kepada surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano bahwa penting untuk memberikan kejelasan, karena seringkali pesan yang dituduhkan (dari dugaan penampakan Maria) menimbulkan kebingungan, menyebarkan skenario apokaliptik yang mencemaskan atau bahkan tuduhan melawan paus dan Gereja.

“Bagaimana mungkin Maria, Bunda Gereja, merusak integritasnya atau menabur ketakutan dan perlawanan,” katanya.

Ia menuturkan bahwa salah satu tujuan dari kelompok tersebut adalah membentuk komisi nasional, atau cabang, dari observatorium di berbagai tempat di seluruh dunia. Observatorium juga memiliki rencana untuk memberikan pelatihan kepada media dan keuskupan tentang bagaimana menangani dugaan penampakan atau fenomena lainnya.*(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

REDAKSI: JL. MINANGKABAU TIMUR NO. 19 A, KEL. PS. MANGGIS, KEC. SETIABUDI KOTA JAKARTA SELATAN - WA: 0856 9118 1460  
EMAIL: [email protected]
NKRIPOSTCO ©Copyright 2024 | All Right Reserved