Guru SDK Amahatan Belu Keluhkan Kekurangan Jam Sertifikasinya di Dapodik
Diterbitkan Sabtu, 29 April, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST, BELU – Seorang guru sertifikasi SDK Amahatan, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh akibat kekurangan Jam Sertifikasinya di Dapodik.
Diketahui, guru sertifikasi tersebut berinisial KL asal Sekolah SDK Amahatan, yang merupakan guru senior di Sekolah tersebut.
“Sebelumnya saya sudah ketemu dengan kepala sekolah untuk minta tambahan jam sertifikasi namun Kepala sekolah tidak menggubris permintaan saya,” ujarnya, saat di Hubungi lewat Watshap.
Dijelaskannya, sebelumnya jam sertifikasinya adalah 28 jam, namun kini dikurangi 12 jam mengajar sehingga masih tersisa 16 jam Mengajar.
” untuk kami guru sertifikasi jam mengajar harus 24 jam dan itu sesuai aturan bagi guru sertifikasi,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Lanjut KL, diduga ada indikasi pengancaman dari kepala sekolah kepada dirinya dengan dalih akan dipindahkan ke sekolah lain ketika KL membesar – besarkan persoalan Jam Sertifikasi ini.
” ibu jangan membesar – besarkan persoalan ini, nanti ibu akan dipindahkan ke sekolah lain,” kutip KL dalam pembicaraannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa SDK Amahatan pernah membuka kelas jauh yang berlokasi di Tuan Nurak yang terdapat tiga kelas yakni, kelas IC, ID, dan kelas II C yang merupakan siswa SDK Amahatan.
Jumlah siswa kelas SDK Amahatan Tuan Nurak berjumlah 50 siswa, namun berjalannya waktu atas perintah Kepala sekolah SDK Amahatan kepada Operator sekolah menghapus dan dialihkan ke yayasan Adoman.
Atas akibat penghapusan data siswa tersebut, hingga menyebabkan seorang guru senior dan juga sertifikasi SDK Amahatan KL mengalami kekurangan jam tatap muka yang awalnya 28 jam kini hanya 16 jama tatap muka.
Hal ini, sangat berpengaruh besar terhadap jam Guru sertifikasi. Karena berdasarkan aturan, guru sertifikasi harus 24 jam tatap muka.
Dijelaskan Sumber, bahwa dapodik Sekolah Dasar Swasta (SDS) Tuan Nurak awalnya siswa dan gurunya masih kosong tetapi diduga untuk mendapat bantuan SARPRAS berupa GEDUNG SEKOLAH BARU maka satu – satunya jalan yg ditempuh adalah menghapus data siswa SDK Amahatan.
” yang kita tahu 50 orang dari dapodik SDK Amahatan dan dimutasikan ke dapodik SDS Tuan Nurak, hingga jam sertifikasi saya berkurang. Karna awalnya, saya juga mengajar di kelas jau Amahatan itu,” jelasnya.
BACA JUGA:
Astaga!! Oknum Guru Sodomi Puluhan Murid SD Di Bengkulu Utara, Kerap Beraksi Di Toilet Hingga Mesjid
Data Siswa di Dapodik SDK Amahatan Dihapus, Diduga Untuk Kurangi Jam Mengajar Guru Sertifikasi
Dalam kejadian itu, yang turut menjadi korban adalah dua orang guru homorer yang merupakan guru kelas I C dan kelas I D.
“Dua guru tersebut kini dirumahkan,”jelasnya.
Hal tersebut katahui dari operator SDK Amahatan pada saat print profil guru SDK Amahatan untuk kedua guru tersebut.
” saat kita lihat guru shi A jumlah tatap muka 28 jam tetapi siswanya kosong sedangkan guru shi B jumlah jam tatap muka 26 jam tetapi siswanya kosong ( tidak ada lagi ),” jelasnya.
Anehnya, saat meminta untuk kembali mengajar disekolah induk namun kepala sekolah SDK Amahatan tidak mengindahkan permintaannya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan NKRIPOST masih mengupayakan untuk konfirmasi kepada kepsek SDK Amahatan.*(Mario)
https://youtu.be/SmczooD_0c8