Kadis PUPR Kabupaten Belu S. Vinsen Dalung Angkat Bicara Soal Warga Keluhkan Hasil Tambal Sulam Jalan Di Atambua
Diterbitkan Selasa, 28 Maret, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST. BELU, NTT – Upaya Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam melakukan tambal sulam terhadap beberapa ruas jalan berlubang yang cukup parah, dinilai hanya pembuangan anggaran.
Pasalnya, kegiatan tambal sulam yang dilakukan beberapa kali oleh Dinas terkait ini tidak bertahan lama. Hasilnya, beberapa titik tambal sulam tersebut kini sudah rusak kembali.
Berdasarkan pantauan media, titik – titik yang dinilai cukup memprihatinkan yakni, Jl. Marsda Adi sucipto simpang 4 (empat) Sentral lampu merah, Jln. Merdeka, Simpang lima lampu merah, kini sudah kembali digenangi air dan kondisinya cukup parah.
Tidak hanya itu, Jln. Marsda Adi Sucipto, yang terhubung dengan Jln. Proklamasi dan Jln. R E Martadinata juga berlubang dan digenangi air sehingga sangat membahayakan para pengendara yang melewati jalan itu.
Seorang pengendara, Anis saat berbincang dengan Nkripost dilokasi mengatakan, Pemerintah secepatnya memperbaiki jalan ini karena jalan ini cukup rame dilewati oleh pengendara sehingga sangat berbahaya ketika tidak segera diperbaiki.
“Apalagi kalau hujan datang lubang digenangi air, dan itu cukup mengancam para pengendara terutama pengendara roda dua”. Ungkapnya kepada Nkripost, sabtu 04/03/23 sore.
Tidak hanya itu, terang Anis, jalur ini merupakan jalan utama yang kerap dilalui oleh anak – anak sekolah, khususnya SMPK Don bosco, SMPN 1 Atambua, SMAN 1 Atambua.
BACA JUGA:
Kebijakan Sekolah Jam 5 Dinilai Luar Biasa: Cara VBL Promosikan NTT
Anggaran Rutilahu di Belu Tahun 2023 Tidak Ada, Akan Diusulkan Pada 2024 Mendatang
Silahturahmi Dengan Anggota Komisi IX DPR RI, Bemnus NTT Sampaikan Tiga Hal Penting!!
Selain itu, beberapa Instansi Pemerintahan turut melewati Jalur ini, seperti Dinas Disdukcapil Belu, Kantor Kecamatan Kota Atambua, Kantor Imigrasi Belu, dan Kantor Bea Cukai Belu.
Selain itu, Lanjut Anis, jalur ini juga merupakan jalur yang sering dilewati oleh Warga Negara Asing (Warga Timor Leste) karena jalur ini merupakan jalur utama menuju Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.
“ seharusnya, pemerintah sadar akan kondisi ini, masa tambal hari ini besok langsung rusak kembali. Yang benar saja Dinas PUPR, hanya menghabiskan anggaran. Kualitasnya sangat parah.” Kesalnya.
Seharusnya, menurut Anis, akses ruas jalan dalam kota Kabupaten Belu harus diperhatikan lebih. Pasalnya, pembangunan khususnya infrastruktur Jalan dalam kota itu yang mencerminkan Kabupaten Belu. Bukan dibiarkan begitu saja, bahkan hasil tambal sulam yang umurnya tidak sampai 1 (satu) minggu sudah rusak kembali.
“ parah sekali, kondisi jalan yang menunjukkan wajah Belu di Luar Daerah.” Tandasnya.
Terkait tambal sulam jalan tersebut Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belu, S. Vinsen Dalung menjelaskan bahwa tambal yang menggunakan sertu yang dikerjakan oleh pihaknya tersebut merupakan langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas.
Diakuinya, bahwa hasil tambal baik itu menggunakan sertu maupun aspal di beberapa titik berlubang yang dikerjakan oleh Pihaknya tidaklah bertahan lama.
” iya kita tahu itu, bahwa hasil tambal yang kita lakukan memang tidak bertahan lama, namun kita punya kepedulian untuk menutup beberapa jalan berlubang agar tidak menimbulkan kecelakaan” tuturnya saat ditemui di Ruang kerjanya, senin 27/03/23.
BACA JUGA:
Lopo Pelangi Yang Sejuk dan Indah Jadi Pilihan Favorit Bagi Pengguna Jalan BELU-TTU
Kapolres Belu Dampingi Kapolda NTT Hadiri HUT Polícia Nacional de Timor-Leste
Warga Belu Keluhkan Hasil Tambal Sulam Jalan Di Atambua: Hanya Buang Anggaran
Selain itu, tegasnya, hasil tambal yang dikerjakan oleh pihaknya bersifat hanyalah sementara saja. Namun, di tahun 2023 ini akan ada intervensi program dan itu akan dikerjakan lebih baik lagi.
Dijelaskan Vinsen, untuk tahun 2023 ini ada dua macam intervensi program yakni, intervensi program jangka panjang seperti khusu untuk jalan berlubang yang ada di sentral, pasar baru dan depan tokoh bintang mas.
Sedangkan, lanjutnya, intervensi program setempat seperti ketika terdapat lubang dijalan mana langsung dikerjakan.
” itulah dua macam intervensi program yang akan kita lakukan pada tahun 2023 ini, dan itu akan kita intervensi lebih baik. Soal komentar masyarakat terkait, kalo tambah pake sertu lebih baik pake abuh saja. Saya sampaikan itu sifatnya pencegahan saja”tuturnya.
Dikatakannya, soal aspal yang digunakan untuk tambal beberapa jalan berlubang tersebut namanya aspal dingin. Dan ini digunakan untuk pencegahan saja karena sifatnya tidak bertahan lama.
” sementara ini kita siap untuk membuat perencanaan hingga persiapan lelang, agar di tahun 2023 ini sudah bisa intensifkan program tersebut,”tandasnya.*(Mario).