Kebijakan Sekolah Jam 5 Dinilai Luar Biasa: Cara VBL Promosikan NTT
Diterbitkan Jumat, 17 Maret, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST. BELU, NTT – Terkait kebijakan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) soal Sekolah Jam 05.00 pagi beberapa hari lalu, telah menuai berbagai kritik tajam dari semua elemen masyarakat.
Kebijakan VBL yang dinilai sepihak dan terlalu dini yang memaksa Sekolah Di Kupang Khususnya SMA dan SMK wajib untuk masuk sekolah Jam 05.00 pagi, telah menghebohkan NTT khususnya Indonesia bahkan dunia umumnya.
Dengan kebijakan VBL itu, mendapatkan kritik tajam baik itu, tokoh Masyarakat, Pengamat pendidikan, pengamat politik, Politisi, Dokter, hingga para artis dan masyarakat.
Namun hal itu dinilai berbeda oleh seorang pemerhati media sosial di Belu, NTT, Martinus S Lesu menyampaikan, bahwa kebijakan VBL soal masuk sekolah jam 05.00 pagi itu hal yang wajar dan luar biasa. Pasalnya, kebijakan itu menjadi sejarah NTT bahkan Indonesia dan Dunia.
Disatu sisi, lanjut Martinus, itu menjadi nilai keuntungan tersendiri untuk VBL, karena dengan kebijakan itu berbagai mata dari seluruh daerah di Indonesia memberikan perhatian khusus untuk NTT khusus.
“Dengan kebijakan yang di buat bung viktor akhirnya banyak orang dari luar dari indonesia bisa tahu dan kenal NTT. Karena logikanya, orang sebut NTT secra tidak langsung orang langsung tau Bung Viktor,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Instruksi Gubernur NTT Siswa Masuk Jam 5 Pagi Akhirnya Dirubah
Pria Di Belu Tega Pasrahkan Pacarnya Digilir Tiga Temannya, Begini Kronologinya
Kebijakan Gubernur NTT Sekolah Jam 5 : 30, Pengamat Pendidikan: Mencontoh Seminari Itu Keliru
Disamping itu, kata Martinus, memasuki tahun politik 2024 mendatang, korelasinya dengan kebijakan yang dibuat VBL secara otomatis maka elektabilitas VBL dengan sendirinya akan meningkat. Walaupun, beberapa isue penting lainnya yang sedang menjadi fokus perhatian masyarakat NTT.
“Karena kebijakan sekolah jam 05.00 pagi muncul ketika hangatnya pembicaraan soal dugaan korupsi Bank NTT yang sedang di tangani aparat penegak hukum (APH),” tuturnya.
Mungkin, sambung Martinus, ini cara tersendiri dari VBL dalam memperkenalkan NTT kepada Indonesia dan Dunia melalui kebijakan yang dinilai banyak orang kontroversial ini. Dengan demikian, banyak daerah di Indonesia lebih tahu NTT dan Gubernurnya.*(Mario).
https://youtu.be/4OUzckZPKWU