Soal Pembangunan Lopo Pelangi Leontolu, Warga Dan Kades Beda Pernyataan
Diterbitkan Kamis, 26 Januari, 2023 by NKRIPOST
NKRIPOST. BELU, NTT – Pembangunan Lopo Pelangi oleh Pemerintah Desa Leontolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2019 yang berada di sepanjang jalan Negara yakni Kabupaten Belu – Kabupaten Kefa telah menjadi sorot tajam. Pasalnya, kondisi lopo pelangi saat ini sangat memperihatinkan.
Tidak hanya itu, pembangunan lopo pelangi yang diketahui menghabiskan anggaran dana desa sebesar Rp 600 juta kini sudah dilaporkan oleh perwakilan masyarakat setempat dan saat ini masih didalami oleh pihak Kejaksaan Negeri Atambua.
“ lopo ini mulai kerja sejak 2019 lalu pak dari dana desa. Tapi atapnya sudah mulai rusak pak,” ungkap seorang warga yang tidak menyebutkan namanya saat berbincang dengan Nkripost.co, Sabtu, 25/01/2023 siang.
Dijelaskannya, pembangunan Lopo yang diberikan nama pelangi ini bertujuan untuk masyarakat setempat agar bisa digunakan untuk menjual hasil pertanian milik masyarakat. Karena pembangunan lopo ini sangat strategis karena dipinggir jalan Negara sehingga bisa memberikan dampak positif dalam hal ini meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
“ lopo ini dibangun khusus untuk masyarakat bisa berjualan sayur dan hasil pertanian lain. Karena ini di pinggir jalan dan banyak pengendara yang lewat dan pasti mampir di lopo ini.” Tuturnya.
Namun sayangnya, Sambung Dia, pembangunan Lopo ini sendiri belum bisa digunakan oleh masyarakat sekitar karena pembangunannya sendiri kini belum selesai. Tidak hanya itu, atap dari lopo pelangi kini sudah mulai rusak semua. Yang kami ketahui, tiang dari lopo ini diukir berdasarkan motif timor, tapi kini tiang dari lopo ini polos dan dicet saja.
Tidak hanya itu, yang kami ketahui, setiap lopo ini dipasangkan lampu penerang, serta dibangunkan juga WC disekitar Lopo pelangi. Tapi sekarang listrik dan WC juga belum ada sehingga dianggap belum selesai.
“ yang kami ketahui, dan kami tahu lopo ini dipasang lampu penerang. Karena belum lengkap itu makanya kami laporkan ke pihak penegak hukum untuk melakukan penyidikan. Saat ini, sedang diselidik oleh kejaksaan,” tandasnya.
BACA JUGA:
Budi Raharjo SH, Kasie Intelijen Kejari Belu Jelaskan Dugaan Korupsi BLT Di Desa Leuntolu
Mendadak, Direktur RSUD Gabriel Manek Atambua Mengundurkan Diri Dari Jabatannya
Lopo Pelangi Yang Sejuk dan Indah Jadi Pilihan Favorit Bagi Pengguna Jalan BELU-TTU
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Desa Leontolu, Patrisius saat dihubungi by phone menegaskan bahwa, pembangunan Lopo pelangi di wilayahnya telah sudah selesai, bahkan sudah dilakukan prosesi serah terima agar sudah bisa digunakan oleh warga untuk berjualan hasil pertanian milik mereka.
Dijelaskannya, pembangunan Lopo ini sebanyak 35 unit yang berjejeran disepanjang jalan Negara. Dibangun dengan menggunakan ADD Tahun 2019 dengan besaran Anggaran 300 juta.
“ semuanya, 300 juta bukan 600 juta. Itu sudah termasuk dengan Orang harian kerja (OHK)”Tegasnya.
Soal atap yang rusak, Ceritanya, Lopo ini sudah dibangun dari 2019 lalu, habis dibangunan tidak dilakukan kegiatan untuk menjual hasil pertanian masyarakat.
Pasalnya, dilarang untuk berkumpul banyak akibat covid – 19 yang melanda Negara kita. Selain itu, hujan angin yang mengakibatkan sehingga atap dari pada lopo – lopo ini rusak semua.
“ iya kita dari pemerintah desa sudah membangun tapi tidak bisa digunakan karena situasi nasional covid – 19. Kita sudah melakukan serah terima.” Tuturnya.
Tegasnya, apa yang pemerintah Desa kerjakan (Lopo,red) itu sesuai dengan Juknis dan Rab yang kita buat dan kita tidak ambil sepeser pun. Soal tiang yang diukir, dibantahnya, bahwa dari semua tiang yang digunakan untuk lopo ini tidak ada juknis atau Rab yang menunjukan bahwa harus diukir.
“ tiangnya memang polos saja pak, dalam perencaan kita tidak ada tiang yang diukir.” Tegasnya.
Selanjutnya, soal kondisi atap Lopo yang sekarang rusak akan kita rencanakan untuk dibahas dalam rabs untuk anggaran 2023 ini, agar bisa didapat rehap atau perbaikan Atap dari pada lopo ini.
“ tujuan kita bangun lopo ini karena dekat dengan Gua Maria, dan juga dipinggir jalan. Memang tempatnya sangat strategis, itu secara tidak langsung bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.” Jelasnya. *(Ell).