Ganjar Memukau Penonton di Adegan Dagelan Ketoprak Sumpah Amukti Palapa, Diberi Hadiah Dayung Dari Asmat
Diterbitkan Minggu, 11 Desember, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST SURAKARTA – Panggung ketoprak “Sumpah Amukti Palapa” di Auditorium RRI Surakarta, pecah ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba-tiba masuk dan ikut bermain di adegan dagelan. Suara tepuk tangan dan koor tawa penonton menggemuruh berulang kali oleh banyolan sarat pesan.
Kisahnya bermula saat Kerajaan Majapahit mendapat serangkain pemberontakan, terutama dari Ra Kuti. Hingga membuat Ratu Tri bhuwana Tungga Dewi geram, karena situasi sulit dikendalikan.
Pada suatu waktu, Gajah Mada mampu meredam konflik tersebut. Dan, karena ketangguhannya itu, ia diangkat menjadi seorang Maha Patih. Di hadapan Ratu dan para punggawa kerajaan, ia menyeru Sumpah Palapa.
Adegan beralih, penonton yang hanyut oleh alur cerita dari awal, mendadak pecah oleh tawa penonton dan riuh tepuk tangan saat secara surprise, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memasuki panggung.
Selama kurang lebih 35 menit, Ganjar berduet dengan dua seniman kawakan, Susilo Nugroho atau akrab disapa Den Baguse Ngarso dan Dayat. Apalagi saat disinggung soal kening berkerut dan rambut putih, yang viral dari pidatonya Presiden Joko Widodo soal kriteria pemimpin yang memikirkan rakyat, beberapa waktu.
“Iya, ikut main ketoprak tapi tidak latihan. Tapi banyak teman-teman Kagama Solo dan tentu beberapa pemain profesional. Kawan-kawan dari alumni yang lain juga ikut main,” ujar Ganjar, Sabtu (10/12/2022).
Menurutnya, gelaran ketoprak yang dihelat Kagama Surakarta itu menarik. Sebab, sebagai bukti bahwa seni budaya masih terus berjalan. Kedua, lakon “Sumpah Amukti Palapa” yang dibawakan menyampaikan pesan semangat Patih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara.
“Jadi ada pesan yang diberikan kepada para penonton bagaimana negeri ini pernah dibangun. Sejarahnya ada dan bagaimana mempertahankan itu,” paparnya.
Di sisi lain, pentas ketoprak kali ini memberikan kesan berharga bagi Ganjar.
“Karena memang Den Baguse Ngarso artis ternama saya senang bersama mereka. hanya mencoba chit-chat untuk bicara bagaimana nasib bangsa ke depan, apa yang mesti dilakukan. Jangan sampai kehilangan akar budaya kita, ada suatu penghormatan antar sesama termasuk anak ke orangtua. Dan juga teknologi jangan sampai mencerabut jatidiri. Pesannya sangat bagus,” tandasnya.
BACA JUGA:
Kisah Tiwung, Emak-Emak Pengrajin Tas dari Sidoarjo yang Usahanya Bangkit Berkat Lapak Ganjar
Prosesi Tumplak Punjen di Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina
Anak Presiden Sebut Beking Tambang Ilegal Ngeri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Bilang Begini
Usai tampil memukau penonton di pentas ketoprak “Sumpah Amukti Palapa” Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat hadiah sebuah dayung dan aksesoris khas dari Suku Asmat Papua.
Hadiah itu diberikan usai Ganjar pentas ketoprak “Sumpah Amukti Palapa” yang dihelat Kagama Surakarta di Auditorium RRI Surakarta, Sabtu (10/12/2022).
Ketua Asosiasi Pengukir Asmat Papua, Patkalis Wakat mengatakan bahwa pihaknya sudah dua bulan berusaha untuk menemui orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
“Kami sudah dua bulan untuk berusaha bertemu Pak Ganjar. Dan luar biasa, tadi itu Tuhan menyertai kami untuk ketemu Pak Ganjar,” ujar Patkalis dikutip infoJateng.
Dalam pertemuan itu, Patkalis memberikan hadiah sebuah dayung khas Suku Asmat. Sepanjang sekira 2,5 meter itu terdapat bulu sejenis angsa. Selain dayung, juga disematkan mahkota dan tas.
“Dayung yang kami berikan sebagai simbol kita sama-sama mendayung untuk menuju 2024,” ungkapnya.
Baginya, Ganjar adalah pemimpin yang punya kedekatan dengan Papua, terutama Suku Asmat.
“Itu pilihan dari dalam hati. Kami melihat gerakan yang dilakukan Pak Ganjar di tengah masyarakat itu sama dengan Pak Jokowi, itu luar biasa. Membuktikan bahwa ke depan kalau Pak Ganjar jadi presiden pasti lebih banyak melihat kepentingan rakyat,” tuturnya.
Patkalis menambahkan pihaknya juga menobatkan Ganjar Pranowo sebagai anak adat Suku Asmat.
“Kami orang asmat kami merasa bahwa alam kita menyertai harus bertemu dengan Pak Ganjar. Dan kami menobatkan Pak Ganjar sebagai anak adat orang asmat. Ke depan, pak ganjar harus jadi presiden,” harapnya. (Tim)