4 Pembangunan Fisik Di Desa Wesey Malaka Mubasir, Diduga Anggaran Disunat Kades
Diterbitkan Jumat, 30 September, 2022 by NKRIPOST
NKRIPOST MALAKA – Kurang lebih 4 item kegiatan fisik di desa Wesey yang di intervensi dengan dana desa (DD) tahun anggaran 2017 yang di tuangkan dalam APB-des desa Wesey tahun 2017 terindikasi di kebiri oleh Kepala Desa (Kades) Wesey demi kesejahteraan dirinya.
Hal ini terjadi pada APB-des T.A 2017 yang diduga kuat Kades Wesey asal-asalan kerja untuk kantongi isi saku pribadinya. Sehingga ini menjadi atensi masyarakat khususnya dusun Haeklese dengan kegiatan fisik yang telah di kerjakan menyerap ratusan juta namun tidak bermanfaat bagi masyarakat khususnya dusun Haeklese.
Ada empat item kegiatan pembangunan yang dikerjakan dengan menyerap anggaran besar yakni; Pembangunan jembatan kecil penghubung dusun Laen Leten dan Haeklese dengan pagu anggaran sebesar Rp, 50.472.000, pembukaan jalan baru antar dusun Laen Leten dan Haeklese dengan pagu anggaran sebesar Rp, 282.866.000, rehab 10 unit rumah tinggal masyarakat dengan pagu anggaran sebesar Rp, 150.000.000, serta bantuan jaminan hidup lansia dan janda sebesar Rp, 30.000.000 yang tidak di ketahui oleh masyarakat desa Wesey akan peruntukannya.
Hal tersebut disampaikan Basalius Seran, salah seorang tokoh masyarakat di dusun Haeklese, Desa Wesey kepada media ini, Jumat (30/9/2022).
Basilius mengatakan bahwa dari empat item kegiatan dan program pemberdayaan yang di tuangkan dalam APB-des Wesey tahun 2017 tidak memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat desa Wesey khususnya dusun Haeklese.
“Secara kasat mata program kegiatan fisik jalan baru dan jembatan yang di bangun pada tahun 2017 menggunakan dana desa tersebut tidak ada manfaat bagi masyarakat dusun Haeklese,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Ketua ARAKSI Apresiasi KPK Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Bawang Merah
KPK Pastikan Akan Seret Pencuri Uang Rakyat ke Gedung Merah Putih, Tinggal Soal Waktu
Enam Bulan SN- KT Memimpin, Ini Capaian Pemberantasan Korupsi di Malaka
Dusun Haeklese ini adalah salah satu dusun terpencil dan terisolir dari ke 5 dusun yang di wilayah desa Wesey, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
“Jembatan kecil yang dibangun pada kali yang melintasi ke Dusun Haeklese itu sudah ambruk atau hancur total. Sementara untuk pembukaan jalan baru kondisinya sudah tertutup dengan semak belukar, dan penahan jalan yang di bangunpun semua sudah rusak, jalan itu hanya di manfaatkan oleh hewan,” katanya.
Lanjut Basalius, dirinya pun menjelaskan bahwa pembangun yang diharapkan itu agar supaya dapat memberikan dampak bagi masyarakat yang ada di Dusun yang terisolir ini.
“Selain ke empat item kegiatan fisik yang tidak ada dampak bagi kami masyarakat desa Wesey khususnya dusun Haeklese, juga masih banyak item kegiatan fisik di tahun 2018/2019 yang terindikasi menghambur-hamburkan anggaran masyarakat demi kesejahteraan Kepala Desa,” jelasnya.
Ia pun menambahkan, banyak jalan baru yang di buka hanya tidak ada manfaat justru sudah di tutupi dengan semak belukar. Dan, yang bisa lewati jalan itu hanya hewan ternak ‘sapi dan babi’ saja.
“Selama Kades Wesey membuka pekerjaan pembangunan ada di Desa, tidak pernah ada Papan Informasi yang tertulis pagu anggaran dalam pekerjaan, semua kerja secara diam-diam,” tambah dia.
Sebagai informasi masyarakat Desa Wesey juga banyak mempertanyakan terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Atau BUMDes yang sangat tertutup, untuk pengelolaan dan dampak perputaran uang BUMDes dalam bentuk simpan pinjam sejak tahun 2019 hingga saat ini.(Tim)