Pemicu Bentrok Berdarah di Bendanpete, Terungkap Ternyata…
Diterbitkan Kamis, 26 Mei, 2022 by NKRIPOST

NKRIPOST.CO, JEPARA – Dua pelaku utama bentrokan berdarah kelompok pemuda Desa Muryolobo dan Ngetuk di Pasar Gadu, Desa Bendanpete, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara telah ditangkap.
Bersamaan dengan itu terungkap fakta-fakta di balik insiden yang merenggut nyawa FR (30) warga Muryolobo, Nalumsari, Jepara. Salah satunya pemicu terjadinya perkelahian antara warga Muryolobo dan Ngetuk itu.
Terungkap, dua pelaku utama yang ditangkap yakni IS (31) dan MS (20) warga Ngetuk, Nalumsari merupakan kakak beradik.
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Jepara, pelaku mengaku bentrokan dipicu dari pelemparan botol kaca dan batu yang diduga dilakukan warga Desa Muryolobo saat melewati Desa Ngetuk. Botol kaca dan batu itu dilempar saat kelompok pemuda Desa Ngetuk sedang berkumpul.
“Orang itu melempar botol (bir kaca kosong, red). Tidak menantang. Tapi mengeluarkan (mengacungkan, red) celurit sambil buka helm,” kata MS, Kamis (26/5/2022).
Kemudian, MS mengabarkan peristiwa itu kepada kakaknya, IS. Mendapati informasi itu, IS langsung mengambil parang dan menuju Pasar Gandu, Desa Bendanpete.
Saat itu, sekitar pukul 16.45, IS dan MS melihat sudah ada 20 orang lebih di Makam Sempu yang letaknya sekitar 1 kilometer dari Pasar Gandu. Puluhan orang itu diketahui merupakan warga Desa Muryolobo.
Setibanya di TKP, terjadilah perkelahian antara pemuda Desa Ngetuk dan Muryolobo. Bentrokan itu menewaskan satu korban jiwa dengan luka bacok pada leher FR (30), warga Desa Muryolobo.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Fachrur Rozi, menilai peristiwa tersebut murni pengeroyokan. Pasalnya, tiga warga Muryolobo dikeroyok banyak orang dari Desa Ngetuk.

BACA JUGA:
Seusai Nonton Ndangdut Terjadi Bentrokan di Jepara
Kejadian Lucu, Gubernur Ganjar Pranowo Diberi Amplop Kosong Pedagang Pasar di Mojosongo
Rozi mengungkapkan, ketiga korban berinisial FR (30), SA (34) dan FD (27). Mereka terpengaruh minuman beralkohol. Sebelumnya, ketiga korban memang baru pulang dari acara dangdutan di Kabupaten Kudus.
“Korban dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol,” jelas Rozi.
Terkait dengan dugaan adanya dendam lama, Rozi menilai hal itu tidak benar. Sebab, dua korban sebelumnya bekerja di Malaysia dan Kalimantan. Sehingga, antara kedua belah pihak jarang berkomunikasi. ***
TONTON VIDEO:
NkriPost – Purnomo.