Polemik Upah Bidan Desa Pandai 4 Bulan Belum di Bayar Berakhir Damai
Diterbitkan Sabtu, 30 April, 2022 by NKRIPOST
Nkripost, Adonara – Polemik upah Bidan desa Pandai, Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur Isabela Ema yang sempat viral belum terbayar akhirnya Damai.
Hal ini disampaikan Kepala desa Pandai Philipus Poli saat diskusi bersama Semua pihak yang terlibat dalam Polemik ini di Ruang kerja Kades Pandai Philipus Poli Kamis 28 April 2022.
Dalam penyelesaian bersama tersebut hadir Aparat Desa Pandai, Ketua KPM Matilde Nedin, Karolina Barek Tukan yang akrab di sapa Menti sebagai Kepala Seksi Kemasyarakatan Desa Pandai Kecamatan Wotan Ulumado, juga Bidan Desa Isabela Ema di hadirkan di Kantor Desa Pandai yang di Fasilitasi oleh Kepala Desa Pandai Philipus Poli.
Dalam diskusi tersebut, Karolina Barek Tukan yang di sapa Menti membantah tuduhan tidak ikut IDM sehingga gaji bidan ditahan.
“Semua data yang di kintabibu bidan memang saya belum kantongi karena data berubah dan sementara pendataan,” Tuturnya kepada Awak Media.
“Sementara itu Matilde Nedin Ketua KPM desa Pandai mengaku tidak mengetahui akan polemik yang terjadi sampai pada laporan bulanan.
BACA JUGA:
Flotim Penyumbang Angka Stunting, Ketua PKK NTT: Uji Laboratorium Kelor Terbaik Di Dunia
Polemik Upah Bidan Desa Pandai 4 Bulan Belum Terbayarkan Hingga Terancam Dipecat Berujung Panjang
Ditempat yang sama, menurut Kepala Desa Philipus Poli, Mediasi yang di fasilitasi pemerintahan Desa Pandai tersebut tampak kedua belah pihak yang berselisih paham saling membuka Unek-unek yang terganjal sehingga terbuka dan menemukan benang merahnya.
“Ini adalah Mis komunikasi, saya biarkan ibu bidan, dan staf saya Menti saling menjelaskan sehingga dapat di ketahui letak kesalahannya ada di mana, dan saya sudah menemukan itu.” Tutur Philipus Poli.
Menurutnya, Persoalan tersebut seharusnya tidak terjadi apabila di lakukan komunikasi di antara kedua belah Pihak.
“Setelah dialog begitu alot saya fasilitasi, seharusnya kedua pihak harus saling bertemu agar tidak terjadi Mis Komunikasi.” Jelaskan Kades.
Menciptakan kedamaian dan mengambil keputusan yang adil dan bijaksana merupakan tanggungjawab setiap pemimpin. sehingga menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan, Kades Pandai mengedepankan penyelesaian persoalan yang terjadi di Desa yang yang Ia Pimpin dengan musyawarah mufakat.
“Sebagai pemimpin di Desa ini saya harus bijaksana untuk mengambil keputusan. Hari ini sudah ada titik temu dan saling memaafkan, saya harap polemik ini berakhir di sini ya sebagai bentuk peringatan saya memberikan teguran keras agar tidak terulang kembali.”Ujar Kepala Desa Pandai menutup mediasi pertemuan tersebut dengan damai.