Polemik Upah Bidan Desa Pandai 4 Bulan Belum Terbayarkan Hingga Terancam Dipecat Berujung Panjang
Diterbitkan Rabu, 27 April, 2022 by NKRIPOST
Tonton Video Pengakuan Bidan Desa Isabela Ema Dan Kepala Desa Pandan Philipus Boli
NKRIPOST, ADONARA – Polemik upah tenaga kesehatan yang belum terbayar hingga postingan di media sosial yang terjadi di Desa Pandai Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur Provinsi NTT berujung panjang.
Pasalnya tenaga kesehatan yang upahnya di anggarkan dan di bayarkan dari Dana Desa sudah 4 Bulan belum terealisasi.
Hal tersebut di akui Bidan Desa Isabela Ema yang sudah mengabdikan dirinya selama kurang lebih tiga Tahun di desa kelahirannya, Desa Pandai Kecamatan Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur
Saat di konfirmasi sejumlah Awak media di kediamannya di Desa Pandai, Isabela Ema mengakui upahnya biasa di bayarkan dari dana desa belum di bayar. Selasa (26/5/2022).
Menurutnya, biasanya ia di beri upah selama 6 bulan sekali dengan jumlah sebesar Lima juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah.
“Iya belum dibayar. Saya biasanya dibayar 6 (enam) bulan sekali, sebesar Rp 6.750.000.” Ujar Bidan Ema.
Bidan desa Ema menambahkan, sebelumnya Ia selalu membuat laporan yang di serahkan melalui KPM, baru selanjutnya KPM akan menyerahkan laporannya ke kantor desa sehingga di bayarkan upah tersebut.
“Saya baru tahun ini belum buat laporan karena saya sakit dua bulan kakak.
Kalau tersiar bahwa saya tidak buat laporan itu tidak benar, seandainya Bapak Kades mau Pecat saya tidak apa-apa tapi saya minta biarkan saya bersama Pasien, kalaupun bisa tambahkan satu perawat di desa kami dan bangun satu poskesdes, selama ini di Desa kami saya bertugas seorang diri sebagai Bidan Desa,”Tuturnya dengan deraian air mata.
Lanjut Bides Ema, persoalan yang berujung hingga terjadi postingan di media sosial tersebut di sebabkan luapan emosional yang akibatkan tersebar isu, Ia akan di pecat bahkan gajinya juga jangan di bayar.
“Saya bukan tidak mau ke Kantor Camat ikut IDM tetapi karena memang beberapa hari saya tangani pasien sampai meninggal karena Lansia, jelas saya kurang istirahat
Tiba-tiba di inbox dengan petugas Desa Nama Menti
Sehingga semuanya jadi seperti ini, bahkan ada bisikan jangan bayar gaji Ema, sehingga saya sakit hati mengapa jadi seperti ini?
Muncul postingan di medsos itu bagian dari luapan Kekecewaan keluarga saya kakak,
Saya juga sudah dapat surat panggilan dari Desa sehingga Kamis saya akan hadis di Kantor Desa,”Tuturnya kepada Awak media.
Sementara itu Kepala Desa Pandai Kecamatan Wotan Ulumado Philipus Boli saat di konfirmasi sejumlah Awak media di ruang kerjanya Selasa (26/4/2022) membantah isu yang tersebar, menurutnya ia tidak menahan Gaji bidan ema, tetapi menunggu Laporan di buat terlebih dahulu baru Gajinya akan dibayarkan.
“Saya tidak menahan Gajinya, tetapi saya menunggu Laporan yang di buat baru Gajinya bisa terbayarkan.”Jelas Kades Pandai.
Philipus Boli kemudian berharap persoalan tersebut dapat di selesaikan secara kekeluargaan. Menurutnya Kantor Desa selalu terbuka terhadap setiap warga yang berkeinginan menyampaikan keluhan atas persoalan yang terjadi ditengah masyarakat.
“Yang saya kecewa banyak hal bahkan mengapa Bides Ema tidak datang ke kantor untuk klarifikasi ke saya malahan diduga keluarganya posting ke medsos?
Saya masih memberikan Ruang 3X24 jam untuk permohonan maaf,
Apabila tidak dilakukan maka saya akan mengambil langkah hukum,”Tandas Kades Pandai Philipus Boli.(tim)